Warga Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur bisa dikatakan beruntung punya area fasum, yang bisa digunakan untuk sekedar berolahraga: jalan santai, lari jogging, hingga bersepeda. Area fasum ini sebenarnya masih milik dari Ciputra Group.
Jadi fasum yang dimaksud ini adalah jalan masuk ke komplek perumahaan elit Taman Dayu, berupa jalan aspal sepanjang 3 kilometer, jika diukur dari KFC Taman Dayu ke titik beranda taman gerbang komplek Taman Dayu.
Jalan ini nyaman karena aspalnya cukup baik rata, minim lubang, hanya banyak garis kejut, sengaja dibuat untuk ngantisipasi digunakan warlok untuk trek² balap liar. Soalnya sudah diberikan speed bumb saja kadang masih digunakan untuk trek², padahal petugas pamdal komplek hampir rutin patroli.
Hal lain yang menjadikan jalan sepanjang 3 km ini nyaman adalah rindang, pepohonan rapat menutupi jalan, sehingga cahaya matahari yang menyengat tidak terlalu masuk menembus, alhasil ketika siang pun nyaman buat berjalan kaki atau jogging di jalan ini. Sepanjang jalan tidak disediakan trotoar untuk pejalan kaki, jadi kita mau gak mau pakai badan jalan. Sehingga kita tetep harus waspada kendaaraan yang melintas.
Sebenarnya saya yakin, pengelola sebenarnya tidak memperuntukan jalan ini untuk berolahraga jalan kaki atau jogging. Namun apa boleh buat, ini jadi kawasan wisata murah meriah fasum untuk masyarakat sekitar. Jika warga dilarang pasti akan dapat demo dari warga sekitar. Petugas pamdal di kawasan ini sebenarnya cukup tegas kalau urusan larang melarang lho.
Pagi ini saja ketika saya tengah beristirahat di trotoar taman pas gerbang masuk Taman Dayu, fotonya saya sertakan di atas tadi. Kebetulan ada juga pesepeda yang tengah duduk dan parkir di sana, eh diusir sama pamdal komplek, alasannya lagi banyak tamu, bahaya dan mengganggu lalu lintas di depan komplek. Padahal di sana itu gak begitu padat. Tapi mau gimana lagi, itu wilayah dan mereka punya aturan demi ketertiban dan biar gak kumuh. Wajar saja, orang kita kalau dibebasin gak tertib pasti akan dimanfaatkan pedagang² dan membuat kawasan jadi kumuh.
Jika mau duduk istirahat, duduk saja di trotoar sebrang, seperti view yang saya fotokan, itu pun kalau ada petugas pamdal patroli mobil pasti disuruh pindah. Wajar karena ini wilayah mereka dan meski ini fasum sepertinya, tapi tetap aturan mereka yang pegang. Lain soal jika ini punya pemda.
Oh ya, jangan harap bisa lanjut jalan ke dalam komplek. Saya mencoba meminta ijin ke petugas di pos jaga dan tidak diijinkan, alasannya lagi banyak tamu. Okelah kalau begitu, cukup tahu saja. Memang si petugas menanyakan tujuan, tapi kalau sekedar jalan saja gak akan diijinkan, karena pasti mengganggu lalu lintas di dalam. Hmm bisa dimaklumi sih.
Akhirnya karena 'diusir' saya lanjut berjalan kembali ke arah start. Suasana sudah mulai panas menyengat, tapi untungnya rindang pepohonan trembesi membuat jalur sepanjang 3 km ini tetap nyaman dilintasi, sejuk dengan semilir angin beroksigen.
Inilah tempat healing paling sederhana dan murah meriah di dekat rumah, gak perlu jauh² tinggal jalan dan berolahraga di sini sudah cukup buat badan jadi bugar, olahraga paling sederhana, perbanyaklah jalan jalan kaki.
Menutup healing pagi ini saya dan ibu saya lanjut ke Wisata Panci, yang gak jauh dari rumah tinggal saya. Ya berbelanja kebutuhan rumah tangga, terutama house ware.
Baiklah segitu dulu catatan healing minggu pagi ini. Jumpa lagi dicatatan lainnya, refreshing yang murah meriah untuk menjernihkan pikiran dan membuat bugar tubuh, gak perlu dengan senam yang dipaksa di kantor, percuma tidak menyehatkan malah bikin gondok dan gak ada efek sama sekali buat tubuh yang ada mental jadi terganggu. Berolahragalah dengan hati yang senang. Lawan segala bentuk paksaan dengan caramu!
Happy healing and refreshing for healthy body. -THN
#onedayonepost
#jalanjalan
#tamandayu
No comments:
Post a Comment