Saturday, December 7, 2024

Trip Fishing #05 2024 Bandeng : Kolam Pancing Laguna, Sedati

Mengawali pekan kedua Desember ini saya dan teman eks sekantor pergi refresing mancing bareng. Kebetulan sudah lama juga gak mancing bareng.

Saya, Kris, Angga, Sena dan adiknya pergi ke utara Sidoarjo, tepatnya di kolam bandeng daerah Sedati, Sidoarjo. Tujuan kita ke Kolam Pancing Laguna, lokasinya paling ujung ud mau ke arah laut utara Sidoarjo.

Terakhir saya mancing bandeng di daerah sini itu di Mega Prima Fishing, di sana ya sama kolam bandeng juga. Tapi berhubung di sana per kilo bandengnya mahal, jadi kita memilih tempat lain. Di Laguna ini per kilo nya Rp 35.000-. Denda 50K per ikan jika diketahui melepaskan kembali ikan ke kolam.



Sekedar informasi, untuk cabut duri di sini per ekor dihargai Rp 3.000,- untuk ikan kecil Rp 2.000,-. Untuk biaya parkir kalau gak salah Rp 5.000,- untuk mobil, kebetulan saya ke sini naik mobil. Nasi bungkus campur itu @ Rp 10.000,- dan untuk harga minuman seperti es teh dicup plastik 600 ml up @ Rp 5.000,-. Es krim keliling kisaran Rp 8.000,- sampai dengan Rp 15.000,-. Untuk jajanan, jangan khawatir karena banyak pedagang yang keliling menawarkan, walau gak sering tapi ada.


Tiba di lokasi kami langsung memilih spot, jadi di sini ada beberapa kolam yang bisa dipancing. Tetapi pas kami datang masih sepi, jadi kita bingung kolam mana saja yang ready. Kami memilih kolam sebelah kanan dari bangunan utama.

Di sisi sebelah kiri bangunan utama juga ternyata ada kolam yang bisa dipakai untuk memancing. Ada beberapa kolam di sini, tapi tidak terlihat jelas mana yang bisa dipancing mana tidak. Karena kolam kiri atau kanan bangunan utama saja yang ada atap seng pelindung dari terik matahari.

Untuk set tackle yang saya pakai itu ya joran made in China yang beli murah 100K dapat 2 joran, dan reel pakai Kenzi Rambo SW #4000, dengan senar PE.


Suasananya seperti yang terlihat didokumentasi di bawah ini.


Itu view salah satu kolam yang kami pancing hari ini. Di seberang sana adalah lokasi kedua yang kami pilih dan di sana kami dapatkan banyak ikan daripada spot sebelumnya dimana saya ambil foto ini.

Jadi di titik pertama kita mancing, di sini hoki kami bener² tidak baik. Bayangkan, kiri kanan kami pada berhasil strike ikan, padahal angler yang baru datang, sedangkan kami berlima tidak berhasil strike.

Sampai akhirnya Kristian berhasil strike bandeng pertama, lalu disusul saya strike. Setelah itu cukup lama gak strike sampai mau setengah hari. Saya sempet juga pindah ke spot sisi lainnya yang tidak ada atap pelindung panas, di sana ya nihil sepi tanpa sambaran sama sekali.

Di spot pertama ini saya masih beruntung strike 3 ekor dan Kristian 2 ekor. Sedangkan 3 lainnya belum dapat strike sama sekali. Sampai akhirnya Sena dan adiknya pindah spot di seberang yang saya foto tadi.

Pindah di sana Sena dan adiknya juga nihil sampai mau tengah hari, padahal kiri kanannya berhasil strike ikan berkali-kali. Sampai akhirnya, ada angler yang sudah dapat cukup ikan pulang, di spot itulah si Sena berhasil strike ikan pertamanya.

Saya, Kristian dan Angga pun akhirnya memutuskan pindah spot ke tempat Sena dan adiknya. Sampai kami ke sana, mereka baru dapat satu ekor saja. Sampai akhirnya joran Kristian disambar ikan sampai kecebur, untungnya masih berhasil diselamatkan berikut dengan ikan yang masih terhook up di kail. Tackle yang Kristian gunakan itu beharga Rp 1,4 juta, ditambah jorannya termasuk barang investasi yang harganya bisa tinggi dimasa yang akan datang. Bayangkan jika tackle itu rusak atau gagal diselamatkan.

Setelah kejadian kecebur itu kami saling bergantian strike sampai total ikan yang bisa kami bawa adalah 6,42 kg, total yang harus kami bayar adalah Rp 225.000,- dengan jumlah ikan 27 ekor. Bobot rata-ratanya per ikan 0,23 kg atau 230 gram.

Kami mutuskan untuk pulang setelah tahu sudah dapat banyak, sekitar jam 14:00, suasana saat itu sudah mulai mendung. Ternyata pilihan kami tepat, karena selang 30 menit hujan datang. Bayangkan jika kami belum selesai, repot juga merapihkan alat² ketika hujan, pastinya akan membuat sangat tidak nyaman.

Setelah beres kami kembali ke bangunan utama untuk membayar hasil tangkapan dan sekalian cabut duri sekalian, supaya sampai rumah ikan bisa langsung diolah dan bisa dikonsumsi.

Cerita mancing kali ini bisa ditonton juga kilasannya di video yang saya tautkan dibawah ini dari Channel pribadi saya.


Oh ya, di akhir video di atas kan ada bonus track. Jadi pas kami tengah menunggu proses cabut duri. Ada angler lain yang datang ke sana itu menargetkan ikan lain (selain bandeng). Ikan apa itu?

Ikan kakap putih dan kerapu. Itulah ikan yang mereka incar, karena mereka ke sana dengan bekal umpang udang hidup. Kita tahu bandeng tidak makan udang, karena bandeng tambak itu diberi makan pelet.

Mereka datang sekitar berlima atau berenam, menargetkan ikan yang sama. Pas kebetulan mereka strike seekor ikan kakap putih ukuran besar, mantab sekali, seperti dokumentasi di bawah ini.


Ternyata strike mereka tidak cuma di sana, mereka berhasil strike beberapa ekor ikan, yang berhasil saya lihat dan catat, dua ekor kakap putih besar, seekor kerapu ukuran sedang dan tiga ekor baby kakap putih. Mereka strike ikan itu di kolam dekat dengan bangunan utama, lokasi cabut duri, itu di pinggiran saja, tidak melempar umpan jauh² dari tepian.

Dengar² jika strike ikan itu ternyata tetap harus bayar juga lho, gak gratis. Walaupun dibeberapa kolam pancing dekat muara, ikan kakap putih sering dianggap ikan hama karena memakan bibit ikan² tambak bandeng. Tapi di sini ikan itu dihargai cukup lumayan Rp 60.000,- per kg untuk kakap putih dan Rp 70.000,- an per kg untuk kerapu.

Bayangkan ikan difoto tadi berapa kg seekor, sedangkan mereka dapat besar 2 ekor, belum yang kecil² nya, dikalikan per kg nya, bisa² mereka habis bayar 500rb up.

Kalau menurut pikiran saya, misalkan menargetkan ikan kakap putih, mending mereka mancing di muara sekalian, toh dari lokasi kolam pancing Laguna ini ke arah muara itu hanya tinggal beberapa ratus meter saja. Soalnya nominal yang harus dibayar itu gak sedikit lho untuk ikan yang mereka dapatkan itu, eman² kan bayar sampai /2 juta lebih untuk ikan² itu. Kalau mereka anak sultan si gak masalah ya, tapi kalau hanya orang biasa kayanya terlalu eman² uangnya.

Di beberapa tambak, ikan kakap putih sering dianggap hama, karena memakan benih/bibit ikan tambak, sehingga ketika ada yang bersedia memancingnya dengan sukarela ya silakan saja, ikannya bisa dibawa gratis-tis. Namun di kolam pemancingan ini aturannya beda, apapun yang ada di kolam tentunya bisa jadi uang.


Begitulah kira² catatan event mancing saya dan teman² menjelang akhir tahun 2024 ini, bisa jadi momen kenangan untuk masa depan.

Sekedar informasi, jika kalian mau mancing di sini, kalian datang di Sabtu dan Minggu saja ya, karena kolam ini hanya buka di akhir pekan saja. Hari biasa itu tutup ya, jadi supaya gak kecele datang hari biasa ternyata tutup.

Set tackle yang kami gunakan, ada gabung dengan gear set buat ngecamp segala. Ya bagasi aktivitas outdoor yang biasa saya gunakan.

Sekiat catatan refreshing kali ini. Semoga bisa berlanjut di lain kesempatan. Bisa setidaknya mengurangi kram dan stres pada otak, jiwa dan perasaan ditengah kondisi tempat bekerja yang penuh dengan ketidakpastian. Salam satu joran, mancing mania, mantab!!! -cpr

#onedayonepost
#fishingtrip
#refreshing
#kolambandeng
#bandengsedati
#kolampancinglaguna
#fishing

No comments:

Post a Comment