Sunday, August 20, 2023

Memelihara Hewan Di Rumah Juga Sarana Healing

Memelihara hewan jadi alternatif kita selain refreshing ke alam bebas demi menghilangkan kepenatan. Jika kita healing atau refreshing perlu keluar rumah, namun jika tiap hari kita bergelut dengan stres tinggi ada baiknya memelihara hewan peliharaan di rumah.

Bisa pelihara kucing, anjing, ikan, burung atau apapum hewan² peliharaan yang umum. Tidak perlu peliharaan hewan² langka, cukup pelihara hewan yang bisa diajak interaksi, itu jauh lebih direkomendasikan untuk dipelihara. Karena ketika manusia sudah tak lagi bisa jadi tempat berkeluhkesah, hewan jauh lebih 'manusiawi' untuk diajak interaksi.

Saya pernah pelihara kucing, beberapa tahun hidup dan berinteraksi denganya, walau pada akhirnya harus terpisah. Kalau anjing itu peliharaan keluarga di rumah, namun anjing ini pun sangat efektif jadi teman hidup ketimbang manusia (banyak juga kan yang salah pilih pasangan hidup, pelihara anjing jauh lebih baik malahan).

Ini dia peliharaan keluarga di rumah, hewan paling setia untuk saat ini.

Nah yang saat ini saya pelihara seekor burung love bird. Meskipun burung ini bukan kepunyaan saya, karena saya tak merawatnya sejak kecil, melainkan adiku saya yang rawat. Saya hanya rawat sejak love bird ini mulai netap tinggal sama saya. Kebetulan adiku saya pindah tinggal di Denpasar, maka love bird nya ditinggal, saya yang jaga dan pelihara.

Love bird ini saya beri nama Cuit, sejak dia datang dia memang belum punya nama, karena bingung berinama apa, akhirnya nama yang cocok adalah Cuit. Nama itu akhirnya jadi panggilan sampai saat ini. Itu total mau genap dua tahun nanti 16 Agustus.

Tapi sejak 3 bulan lalu Cuit hidup berdua dengan saya dan otomatis kita sudah terbiasa berinteraksi, ngobrol, main² ya sama Cuit ini. Walaupun saya masih tidak berani menyentuhnya secara langsung, karena Cuit tetap galak dan menggigit dengan paruh bengkoknya, hanya sama tangan yang dia percaya saja dia tidak menggigit, yaitu tangan adik saya. Akhirnya saya hanya bisa interaksi berjarak dengan Cuit. Meski begitu Cuit mengenal saya ini adalah partner hidupnya saat ini.

Kalau saya pulang kerja stres saya ajak ngobrol dia, kalau lagi suntuk sendirian di rumah ya saya ajak bicara dia ini. Sampai ya meski tidak tahu maksud masing², kami mencoba berinteraksi dengan cara kami masing² dan berusaha menebak-nebak apa makna dari gestur, sahutan, cuitan atau apapum itu.

Inilah obat healing yang paling sederhana, peliharaan hewan peliharaan di rumah dan itu akan membantu mu menjadi perantara pelepas stres mu, walaupun tidak membantu tetapi tingkah mereka, waktu yang kita habiskan untuk berinteraksi dengan mereka jadi obat healing paling murah meriah.


Pengalaman Cuit Kabur dan Bisa Pulang
Saya punya pengalaman menarik dengan Cuit, yang membuktikan bahwa interaksi kita selama ini tidak sia², dan saya bisa menyadari bahwa Cuit itu mengenal saya sebagai partner hidupnya beberapa waktu terakhir. Meskipun dia ini hanya seekor burung.

Jadi sore ini apes dialami ayah saya, ketika sedang membersihkan kandang Cuit, neh Cuit ini tidak nyaman dan karena respon ayah saya yang sudah 70 tahun ini lambat, Cuit ini berhasil lolos dan kabur.

Saya sore itu dikabari ayah saya kalau Cuit ini kabur, hati ini shock. Hmm, rasanya itu seperti kita patah hati. Rasanya itu seperti mendengar kalau gebetan yang kita suka itu lebih memilih cowo lain yang lebih kaya dan narkoba, karena sudah punya hubungan sebelumnya. Rasanya seperti itulah. Dalam hati sudah pasrah, wah sayang sekali dia pergi, tapi hati mencoba menghibur sudah lah gak apa², siapa tahu alam bebas bisa membuatnya bertemu pasangannya dan hidup lebih bebas daripada di kandang.

Pas sampai rumah, ternyata Cuit ini terbang tidak jauh, dari rumah, dia terbang masih di sekitar kebun dekat rumah. Ayah saya bilang, itu Cuit ada di sana.

Langsung saya hampiri dan memanggil namanya, "Cuit, Cuit, Cuit, ayo pulang."

Ketika saya panggil dia itu nyaut. Di situ saya sadar bahwa dia mengenal saya walaupun mungkin matanya tidak begitu jelas dan dia bingung juga memastikan itu saya atau bukan.

Saya sendiri takut jika ditangkap dia gigit. Posisinya juga agak sulit karena dia ada di atap sebuah gubug yang atapnya lebih tinggi dari saya. Ketika saya panggil dia selalu merespon akhirnya saya putar otak gimana caranya supaya dia ingat sesuatu yang dia kenal. Ya, 'kandang', dia pasti kenal rumahnya selama dua tahun ini.

Saya ambil kandangnya dan dia terbang, saya bilang ayo pulang, saya dekati dia tidak terbang dan dia hanya diam. Gak lama dia terbang dan bermanuver, ternyata mencari lokasi yang lebih rendah sejajar dengan saya, kemudian saya dekati kandangnya dan saya buka pintunya, sambil saya ajak bicara, "Cuit ayo pulang, sudah sore." Perlahan dia masuk ke kandangnya dan berhasil pulang.

Wah dalam hati senang sekali, seperti apa ya, ya seperti punya anggota keluarga hilang dan kini kembali. Bayangkan, jika dia masih di luar saat malam, mau tidur dimana, bakal gak nyaman dan aman pasti, stres karena di luar dingin dan banyak ancaman dari hewan liar lain.

Dari situ saya banyak belajar bahwa interaksi saya dan dia ini gak sia², disamping karena dia dirawat sejak bayi dan memang karakternya lebih nurut dibandingkan kakak² nya yang liar.

Video ini diambil pada 22 November 2022

Video ini diambil pada 18 Agustus 2022

Dari sini saya juga memahami bahwa burung peliharaan itu oleh karena dia hidup dalam waktu lama di kandang yang kecil, sayapnya jadi tidak bisa digunakan maksimal. Otot sayapnya ketika mengepak tidak bisa lama karena tak terlatih terbang, sehingga mudah lelah, kemudian fisik nafasnya yang gak dilatih juga membuatnya tidak akan mampu terbang jauh. Kemudian soal makan, dia pun akan kesulitan mencari makan, karena terbiasa makan dan minum dari tempat yang sudah tersedia.


Berinteraksi dengan hewan peliharaan, atau tanaman yang kita pelihara misalnya juga bisa jadi saran healing yang paling murah meriah, karena ketika manusia tidak memberikan itu, mereka lebih setia mendengarkan kita, walaupun ya pada kenyataannya mereka juga tidak memahami betul tapi intinya kita ada kalanya hanya butuh orang yang bisa mendengarkan.

Jadi misalkan ya budget terbatas buat refreshing, lebih baik pelihara maklum hidup peliharaan saja di rumah, hewan atau tumbuhan. Yang paling bisa merespon adalah hewan, kucing dan anjing bisa jadi pilihan, jangan pilih yang repot memeliharanya. Ingat, "menyelesaikan masalah tanpa masalah" itu kuncinya.

Baiklah segitu saja deh catatan corat-coret diawal pekan ini, menyalurkan emosi dan pikiran dalam bentuk tulisan ini juga jadi obat healing murah meriah. Mari sehatkan pikiran mu dengan cara² yang sederhana dengan berpegang pada prinsip 'pegadaian'. -THN

#onedayonepost
#umum
#opini

No comments:

Post a Comment