Teringat momen atau kenangan² masa lalu bisa saja terjadi begitu saja. Biasanya dipancing karena suatu hal, tiba² saja memori kita flashback ketika masa itu. Bukan dejavu, tapi hanya momen yang mirip di saat sekarang membuat kita ingat masa yang sudah berlalu.
🤔
Ngobrol di kelas dengan teman sebangku atau beda bangku itu selalu menyenangkan, apalagi disambi sambil mengerjakan sesuatu. Ternyata kebiasaan itu menurun hingga dewasa lho.
Apa saja itu?
Ilustrasi, gambar diambil dari Google
Ibu² ketika tengah memasak misalnya, kebetulan dapurnya itu bersebelahan dengan tetangganya, kalau ada celah yang memungkinkan mereka ngobrol atau bersahut-sahutan maka akan dilakukan, karena itu menyenangkan.
Begitu juga bapak² ketika tengah siram² tanaman di halaman rumah, nyabut rumput dan bersih² halaman, ketemu dengan bapak² tetangganya mereka juga pasti ngobrol, bertegur sapa, dan itu menyenangkan.
Entah apa itu topiknya bisa soal yang tengah dikerjakan, misalnya masak, siram² tanaman, otomotif atau hal absurd lain yang mungkin kebanyakan orang bilang "itu gosip".
Selalu ada saja bahan cerita ketika kita tengah mengerjakan sesuatu, jika yang dikerjakan itu tidak terlalu membutuhkan hal yang terlalu fokus, sehingga otak tidak bisa dibagi untuk multitasking.
Justru mengobrol yang seru ya pada saat seperti ini, saat tengah mengerjakan sesuatu. Itulah kenapa kadang yang begini seringnya mendapatkan teguran, reaksi yang menganggap apa yang dilakukan ini "tidak tepat".
Contoh saat sedang belajar mengajar di sekolah, saat sedang rapat, saat sedang berkendara, saat sedang bekerja di kantor, saat sedang mau tidur tapi saat lagi di mess acara tertentu dimana waktunya jam tidur kita masih asyik saja ngobrol dan bercanda, dan banyak kesempatan lain yang mana karena kita asyik ngobrol malah kena tegur.
Sebaliknya pada saat momen yang seharusnya kita bisa ngobrol dengan asyik, eh malah gak keluar itu ide² obrolan, yang ada hanya sensasi #krik #krik #krik
Pasti pernah dong ngalami momen tersebut?
Entahlah tapi kenyataannya ngobrol dengan teman itu paling seru ya saat sedang melakukan sesuatu. Gak tau ya, itu rasanya seperti kenikmatan tersendiri.
Jika ada yang tidak seperti itu, kemungkinan besar ybs. tipe orang introvert yang "diem-diem bae".
Nah ternyata ketika saya mengungkapkan itu ke teman² seruangan saat membahas hal ini ada saja yang berkomentar sebaliknya, artinya menyanggah apa yang disampaikan ini. Ya benar, karena ybs. ini bisa dikategorikan orang introvert, merasa sok bener yang gak pernah ngalamin ini atau ya hal lain yang saya gak bisa sebutkan. Tapi ya namanya beda pandangan gak masalah sih, bodo amat juga, karena mayoritas dari lainnya mengamini apa yang saya sampaikan. Biasanya yang gitu mainnya 'kurang jauh'.
Nah terkadang ada tuh ya atasan kita yang suka dengan tipe karyawan seperti ini, dibandingkan yang ceriwis, banyak ngobrol. Pada prinsipnya, jika semua bisa beres ya gak masalah, seharusnya.
Memang ada peribahasa "tong kosong nyaring bunyinya", "tangan yang berkerja bukan mulut", banyak lah kalimat² yang antithesis atas yang saya sampaikan diatas tadi, tapi balik lagi lihat dulu konteksnya sih. Tujuannya apa, jika tujuan itu tercapai dengan cara itu, why not. "Banyak jalan menuju Roma."
Tapi pada intinya ngobrol boleh tapi harus pintar² melihat situasi dan kondisi saja, sesuaikan kenikmatan itu dengan kondisi yang ada, jangan ya melulu ngobrol kan lama² bosen juga, karena ada kalanya kita akan lelah dan kehabisan topik dengan sendirinya, jadi ada baiknya disesuaikan ya.
Jadi postingan ini terpancing dari situasi yang terjadi, jadi saat jam kerja, biasalah ada diskusi antar rekan kerja, kebetulan pembahasannya seru dan makan waktu yang 'panjang', padahal memang gak keras², namun hanya kedua rekan ini yang sedang diskusi.
Diskusinya diawali soal kerjaan, pada akhirnya merembet ke hal lain yang memang sedikit saja singgung pekerjaan.
Pada akhirnya pada menit tertentu, ditegurlah mereka, "dari tadi kalian ngobrol saja, membahas pekerjaan?"
Seketika ya sudah silent #krik #krik #krik sampai siang begitulah suasana yang terjadi. Ruangan yang biasa ada musik pun hening, seakan-akan musisi yang biasa bernyanyi diam karena teguran ini.
Dari sinilah terpancing saya membuat post ini, karena langsung ingatan saya membawa saya kemasa dulu ketika masih sekolah, ketika jaman² asyiknya ngobrol dengan teman saat jam belajar mengajar. Pas lagi asyik, eh kena tegur guru yang mengajak, entah biasanya ditegur verbal atau dilempar kapur atau dilempar penghapus. Rasanya ketika dapat teguran langsung itu ya malu campur aduk lah. Ngaku salah, lha iya jelas, tapi gimana ya, nyatanya itu menyenangkan.
Begitulah corat-coret saya siang ini sedikit me-react apa yang terjadi barusan hari ini. Melihat apa yang terjadi pada rekan kerja seruangan ini bisa saja dialami siapapun, entah saya atau siapapun yang tipenya non introvert. Suatu saat si ada balasannya, ya namanya apes²an, kita tunggu saja 'balasannya', kita sih iklasin saja apa yang terjadi hari ini, malu ya malu, tapi saya si pesan, anggap saja 'hiburan', terkadang dunia menghibur dengan cara yang berbeda dari normalnya. Sabar², kan lusa ada libur tengah pekan, nikmatilah nanti.
Sampai jumpa dipost lainnya, ya mungkin dipost berikutnya agak lebih berbobot ya, post sebelumnya topiknya masih sama, soal corat-coret dan opini saya. Kalau kalian punya pendapat lain, coba share deh, siapa tahu punya pengalaman berbeda atau cara hidup berbeda. -THN
#onedayonepost
#coratcoret
#opini
No comments:
Post a Comment