Sunday, October 29, 2023

#06 Kembali Ngecamp ke Bukit Sempu Paralayang Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Bulan ini saya ngecamp 2x dalam satu bulan! Rekor untuk tahun ini, dan saya 2x ngecamp di tempat yang sama!

Menjelang akhir bukan Oktober 2023 ini saya memutuskan untuk kembali healing dengan ngecamp (lagi). Minggu yang lalu saya juga baru ngecamp di Kebun Rojo Camp, post nya bisa dibaca dipost sebelumnya.


Akhir pekan ini akhirnya dengan keputusan mendadak, Jumat malam setelah makan malam, saya putuskan untuk kembali 'pindah tidur'. Hanya saja kali ini saya memilih lokasi yang gak jauh dan lokasi camp yang sudah pernah saya datangi sebelumnya.

Lokasinya yaitu di Camp Ground Bukit Sempu Paralayang Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Saya pernah ngecamp di sini ditahun ini juga, merupakan aktivitas camp yang kedua setelah Bedengan. Untuk catatan saat camp di sana bisa dibaca dipost saya yang lain, tautan saya berikan juga.


Nah lalu alasan apa yang membuat saya kembali ke tempat ini? Padahal kesimpulan secara umum yang saya dapat dicamp waktu itu, tempat ini kurang gimana gitu. Tapi kenapa saya mau balik lagi ke sini? Alasan pertama adalah dekat, tadinya saya mau coba camp ground baru, tapi kondisi mobil saya gak fit. Kemudian lokasi camp ground yang mau saya pilih tadinya adalah camp ground Coban Rais, tapi ternyata di sana harganya mahal, masa iya sewa camp ground 200K. Emane rek, mending tidur di hotel kalau harga segitu, tidak worth it buat saya yang sekedar single camp. Alasan kedua karena di sini sinyal full, jadi saya mau memanfaatkan me time di sini untuk aktivitas yang santuy di alam terbuka dan menikmati suasana malam di tempat terbuka, sebelum musim hujan tiba.

Kalau camp ke-5 kemarin saya ada partnernya, kali ini saya memilih single camp saja, supaya bisa lebih me time saja sih, seperti saat camp ke-3 di Camp Ground Bukit Mahanaim, catatan ketika camp di sana bisa dibaca ditautan ya.



Persiapan untuk camp kali ini bisa dibilang mendadak sih. Keputusan go camp baru saya putuskan setelah makan malam, sambil duduk sebat menikmati sebatang Djarum Black Cappuccino, langsung saja mutuskan, "oke besok saya ngecamp!"

Kebetulan saya baru kedatangan property camp baru, kursi lipat portable dari Speeds, yang saya beli pas lagi ada promo live di Shopee. Saya beli 2 unit, ya untuk kebutuhan kalau camp bersama partner. Jadi sekalian juga mereview barang baru tersebut.

Jadi setelah saya mutuskan go camp, langsung saya persiapan. Alat² kebutuhan dapur saya buat seringkes mungkin, jadi nanti saya tidak akan membawa banyak barang, kursi malas lipat yang biasa juga tidak saya bawa camp kali ini, jadi absen dulu.

Sepertinya juga saya gak akan masak yang ribet² nanti, jadi ya sesimple mungkin yang bisa saya bawa. Property yang mungkin saya bawa:
✓ Tenda
✓ Terpal alas tenda + alu foil alas tidur + kebutuhan indoor tenda
✓ Kursi lipat xl 2 unit
✓ Meja kayu lesehan
✓ Box ransum
✓ Drum perkakas masak + kabel listrik
✓ Galon air bersih
✓ Guitar

Ya itu saja sih, jika pun saya harus mengangkatnya sendiri gak terlalu ribet juga. Ke depannya akan saya buat lebih praktis lagi, seiring dengan sering ngecamp kan lama² terbiasa.

Catatan ini saya buat sebelum saya tidur, sambil memikirkan apa yang kurang dan perlu saya bawa nanti, supaya gak seperti camp minggu kemarin, sampai lupa bawa sabun cuci piring, jadi kerepotan sendiri, lalu juga gak bawa sapu lidi buat ngusir serangga.

Aktivitas ketika ngecamp akan saya lanjutkan pada paragraf selanjutnya ... Sekarang saya mau istirahat dulu. Kita lanjutkan catatannya besok!

_______________________________________________

Catatan kembali saya lanjutkan ...

Jadi saya ini akan melakukan camp ke-6 ini di lokasi yang sama seperti camp ke-2, lokasinya sama. Alasannya kenapa, bisa dibaca diparagraf sebelumnya ya.

Camp ke-6 ini saya lakukan tanggal 28-29 Oktober 2023, kebetulan hari ini Sabtu, 28 Oktober bertepatan dengan "sumpah pemuda".

Ya anggap saja dalam rangka merayakan sumpah pemuda, karena saya ini masih pemuda, jadi saya mengisi akhir pekan ini dengan healing menyatu dengan alam, menikmati suasana alam bebas diantara pepohonan pinus, di atas bukit.

Start camp saya mulai sejak saya meninggalkan kantor sepulang kerja, jam /2 siang saya meninggalkan kantor, saya langsung ke toko kelontong langganan dulu membeli kebutuhan yang kurang, seperti sabun cuci piring dan makanan frozen yang sekiranya bisa jadi cemilan untuk nanti malam.

Setelah perbekalan siap, saya langsung meluncur ke lokasi. Berharap tidak terlalu ramai, karena saya berangkat sudah mau menjelang sore begini. Perjalanan ke sana saya tetap berbekal GMaps, walaupun sudah pernah, supaya lebih tenang aja gitu kalau dipandu, berasa gak sendiri aja.


Saya tiba di lokasi sekitar pukul 15:00, perjalanan ke sana lancar jaya, cenderung sepi sih. Sampai lokasi ternyata sepi, belum ada tenda berdiri, beda banget ketika pertama kali saya datang pertengahan tahun ini.

Di gerbang depan, bayar parkir mobil Rp 10.000,- lalu kemudian parkir dulu. Terus diarahkan ke loket pendaftaran ya ternyata pindah di cafe bambu yang ada di sana. Di sana saya mengisi buku tamu, data pengunjung, alamat dan berapa orang yang ngecamp, serta bawa tenda sendiri atau sewa. Kemudian juga mengisi formulir pernyataan yang intinya mematuhi segala tata tertib di sini. Form ini dibawa selama kita ngecamp dan nanti pas pulang baru dikembalikan. Btw, tidak ada KTP yang ditahan atau dijaminkan selama ngecamp di sini, mungkin karena saya sendiri. Oh ya, di sini bayar biaya campnya Rp 25.000,-.

Setelah itu saya mencari area ground untuk mendirikan tenda. Kali ini saya memilih area tenda agak ke atas dari area camp sebelumnya, dekat dengan colokan listrik.

Oh ya, btw untuk colokan listrik ini ada, tapi listrik baru nyala sekitar jam menjelang magrib, lalu sekitar jam /11an listrik itu dimatikan, jadi aliran listrik sudah off, baru nyala lagi pagi sebentar, terus mati lagi.

Tenda berdiri ketika masih sepi.

Pas saya mendirikan tenda, baru mulai 1-2 pengunjung datang dan itu berlangsung terus menerus sampai sore hingga magrib. Sebelah tenda saya kebetulan ada anak² pramuka yang melakukan camping persami (perkemahan Sabtu Minggu). Saya jadi teringat momen² jaman sekolah dulu, tapi dulu saya ngecamp di lapangan, bukan di bumi perkemahan seperti ini, jadi momen seru menikmati suasana healing gak terasa, yang ada itu suasana paksaan karena wajib. Hal itu memuakan bagi saya kala itu, itu kenapa saya sekarang ngecamp atau kemping karena suka kehendak hati saya, bukan paksaan. Saya tidak suka aturan2 yang memaksa yang tidak ada faedahnya untuk banyak orang. Kalau aturan hukum okelah saya akan ikuti. Tapi aturan² kaya macam paksaan pramuka, ospek dll. itu saya gak suka, atau acara makrab atau ospek organisasi yang banyak aturan saya tidak suka!


Setelah tenda berdiri, sekitar menjelang jam 16:00 itu tenda sudah berdiri, perabotan juga sudah saya bawa ke sekitar tenda, saya duduk di depan tenda sambil mendengarkan musik dan sebat, sambil melihat satu persatu pengunjung datang untuk ngecamp, suasana mulai ramai, apalagi jam segitu anak² pramuka mulai juga mendirikan tenda.


Sore ini saya nikmati dengan nyeduh energen dan sebat, sambil santai menikmati waktu sore. Bener² santuy sekali saya menikmati sore ini.


Oh ya, anginnya kencang sekali di sini. Yups, memang Bukit Sempu ini terkenal dengan anginnya yang kencang, wajar lah, karena olahraga paralayang itu kan membutuhkan angin sebagai sarana bantu terbangnya.

Menu makan malam, tanpa nasi tapi tetap ada karbohidrat, ditemani angin kencang

Selepas magrib saya pergi bersih² alias mandi. Soalnya pas masuk tenda koq berasa lengket, kalau gak mandi tidur bakal gak nyaman. Jadi saya putuskan untuk mandi. Kamar mandi ya ya lumayan bersih sih, ada serangga tapi masih lebih baik jika dibandingkan dengan kamar mandi di Taman Merak Pujon yang serangga laba² nya banyak. Airnya gak terlalu dingin, ya air normal lah seperti di rumah. Oh ya untuk mandi ya dipungut biaya Rp 2.000,-. Sebenarnya sekali pakai kamar mandi itu bayar segitu.

Masak mi oven dengan kuah bakso, campur sama bakso dan tetelannya. Mantab sekali, kuahnya berasa joss

Ini dia sampai harus dialang-alangi supaya gak kena terpa angin yang malam ini kencang sekali hembusannya

Ini dia menu makan malam saya, bakso dan mi oven

Setelah mandi saya siap² untuk makan malam. Makan malam kali ini saya pakai menu Bakso yang saya beli tadi siang sebelum berangkat, untuk karbohidratnya saya pakai mi instan. Mantab banget, seporsi kuah habis ludes. Habis makan saya nyeduh kopi dan lanjut sebat sambil santuy dengarkan musik, nonton YouTube. Saya habiskan waktu sampai jam /10 malam, setelah itu baru lanjut masuk tenda.


Bener² anginnya kenceng sekali, dan karena angin ini yang bikin jadi dingin. Jadi udara dingin ya sepertinya dibawa dari daerah lain yang lebih tinggi. Ketika masak air, terus siapkan makan malam saja saya kesulitan harus nutupin kompor agar tak tertiup angin.

Makin malam ternyata anginnya makin kenceng, tenda saya kebetulan kan banyak lubang ventilasinya, sehingga angin besar begini bikin tenda mengembang mengempis, bahkan sampai sisi pasak ada yang lepas. Jika tenda saya tak dipasakin, bisa² terbang, karena memang anginnya kencang sekali.

Saya sampai gak bisa tidur, tidur itu jam 03:00, tidur sebentar kebangun karena angin ini mengganggu, gak tenang aja sih. Bahkan subuh² kebangun karena ingin buang air kecil karena dingin angin.

Tenda yang pasangan pasaknya gak baik pasti koyak. Kalau tenda saya karena emang ventilasinya kebanyakan sehingga bergoyang terus. Beda dengan tenda yang slip stream, itu aman menghadapi angin seperti ini.

Jam 04:45 saya sudah bangun dan keluar tenda, terbangun karena gemuruh angin yang kencang. Kebetulan anak² pramuka di sebelah juga sudah pada bangun, jadi ramai di luar.

Ini suasana pagi di sekeliling, angin hembus kencang, liat outer tenda yang pasaknya gak terpasang sempurna pada koyak berantakan.

Tenda yang saya pakai sendiri tipenya banyak ventilasi, alhasil angin kencang membuat tenda saya seperti bernafas, kembang kempis, saya coba videokan suasana ketika di dalamnya seperti apa, bisa lihat video di bawah ini.


Niatnya saya mau membuat sesuatu pagi ini untuk ganjal perut, tapi koq ya anginnya kencang begini, jadi kaya enggan, tapi perut lapar.

Saya cobalah masak atau panggang kebab instan dengan panci, walau alhasil lengket² dan kompornya ketiup angin, tapi untungnya kebabnya masih bisa dimakan lah untuk ganjal perut lapar.

Setelah ganjal perut, sebat sebentar saya mulai siap² bongkar tenda. Saat itu jam masih menunjukan jam /7 pagi. Perabotan tidur sudah saya ringkesi, saya masukan mobil, kemudian perabot² makan dan ransum, terakhir baru tenda, terpal dan terakhir kursi lipat. Jadi saya masih sempat bersantai duduk menikmati pagi di kursi lipat, sambil sebat dulu. Setelah habis, baru saya pulang.

Oh ya, kertas surat pernyataan itu saya berikan sesaat saya sebelum pulang, saya berikan ke meja repsi di cafetaria bambu, tempat sewaktu saya daftar kemarin.

Pas jam 7 pagi saya sudah meninggalkan lokasi. Karena perut sudah terlanjur lapar, akhirnya saya mutuskan berhenti di Nelongso, beli paketan dan makan di rumah.

Nelongso cabang Purwosari, Kab. Pasuruan

Camp ke-6 kali ini punya cerita berbeda, ini ngecamp yang baliknya paling cepat, bayangkan jam 7 sudah check out dan jam 8an sudah di rumah dan sarapannya di rumah.

Tapi ya seru aja sih, saya menikmati suasana sore dan malamnya. Hanya saja memang angin gak bersahabat kali ini. Tapi memang ciri khas ngecamp di sini ya begitu.

Disarankan menggunakan tenda stream, jangan tenda model glamping besar, kalau angin begini pasti ya kalau kena terpa angin pasti goyang mulu, seolah-olah bernafas.

Ya segitu saja cerita saya pada camp kali ini. Kira² camp site mana lagi ya yang harus dicobain? -THN


#onedayonepost
#camping
#secondexperience
#bukitsempuparalayang
#purwodadi

1 comment:

  1. Apa saja sih yang (+) dan (-) pas ngecamp di sini:
    Kita mulai dulu dari yang (+) ya:
    (+) Suasananya ketika malam, duduk santuy menikmati city light itu mahal, dan kita bisa dapat di sini dengan harga terjangkau.
    (+) Listrik tersedia walau jam dibatasi
    (+) Sinyal internet dan telepon full
    (+) Air dan kamar mandi cukup bersih
    (+) Angin nya semilir walau gak bisa diatur

    Lalu hal (-) yang saya rasakan:
    (-) Gersang dan agak berdebu tanahnya
    (-) Anginnya kencang, jadi harus menyesuaikan alat masaknya
    (-) Pakai toilet dan kamar mandi bayar
    (-) Listrik dijam, hanya saat magrib sampai jam 10an
    (-) Serangga semut hitam kecil agak ganggu buat saya

    ReplyDelete