Luar biasa memang diri saya ini, ketika sedang hobi ke satu hal, fokusnya bener². Bayangkan saja pelan² segala macam keperluan buat kegiatan outdoor satu per satu masuk ke dalam koleksi pribadi.
Baca juga: Flysheet Avaro 400 x 300 (Red)
Sebelumnya saya sudah punya satu tenda kapasitas maksimal 4 orang, yang saya beli pertama kali ketika mulai terjun ke hobi satu ini. Ketika itu saya membeli tenda yang simpel dan praktis, karena saya lebih sering single camp, sehingga tenda otomatis jadi pilihan. Saya pun sudah beberapa kali ngecamp dengan tenda ini.
Baca juga: Tenda for Dry Camp: UrbanWave Made ini China
Namun seiring pemakaian dan ketika saya ngecamp di camping ground yang banyak angin, tenda saya kelabakan ngadepin angin, memang masih aman, tetapi saya tidak bisa tidur nyenyak karena tenda terus bergerak, maklum tenda yang saya punya ini banyak ventilasinya, kemudian hanya single layer. Memang juga peruntukan tenda ini hanya untuk camping ceria dimusim normal.
Berhubung akhir tahun ini akan menghadapi musim hujan, saya prediksi apabila ngecamp dengan tenda saat ini dipastikan akan kebasahan karena hujan yang masuk melalui atas tenda yang kurang tertutup sempurna, maka saya niatkan membeli tenda baru.
Tenda yang kali ini saya pilih untuk kapasitas 2 orang saja, cocok untuk single camp juga, ringan dan mudah memasangnya walaupun bukan tipe tenda otomatis. Tenda yang saya pilih ini sudah melewati beberapa seleksi, karena sempet bingung memilih tenda dari brand mana, karena banyak sekali pilihannya.
Seleksi saya dalam menentukan pembelian tenda ke-2 ini antara lain:
✓ Dari sisi budget harus dibawah 1 juta, setidaknya tidak terlalu mahal dari tenda pertama.
✓ Tahan air dan angin.
✓ Ada lapisan water seal disetiap jahitan.
✓ Kelengkapan pembeliannya lengkap (ada footprint, guide line).
✓ Pilihan warna banyak.
✓ Ringan dibawa.
✓ Mudah saat mendirikan dan membongkarnya dengan sendirian.
Saya memilih tenda ini karena kelengkapan dalam paket pembeliannya, jika dibandingkan brand lain. Kelengkapan paling sederhana adalah soal foot print bawaan, kalau brand main harus beli terpisah. Kemudian framenya tipe yang simpel, karena merupakan satu kesatuan, bukan copotan atau lepasan, jadi gak bingung saat pasang dan terakhir adalah ketika masang tenda sendiri itu mudah.
Btw, dari tadi belum bahas nama tendanya apa ya?
Jadi tenda yang saya beli ini dari brand lokal, yakni Big Adventure Pangrango 2, warna yang saya pilih blue tosca. Btw, di pasaran ada tersedia warna lain yaitu purple, red and grey. Biru tosca cukup menarik dilihat dan mencolok kalau terlihat dari kejauhan, jadi seru aja sih tendanya terang gitu.
Selengkapnya produk Big Adventure bisa kunjungi website resmi mereka di sini. Brand ini mulai dikenal sebagai brand perlengkapan outdoor sejak tahun 2017. Masih baru tapi produknya sudah cukup dikenal dikalangan anak² pecinta 'pindah tidur'.
Tenda ini saya beli total keseluruhan dengan ongkir dan tetek bengeknya seharga Rp 912.788,-. Kalau cek² di berbagai lapak ya memang segituan sih harganya, jadi cukup worth it lah menurut saya.
Setelah barang datang, kemudian saya unboxing, ada apa saja sih di dalamnya?
Seperti yang bisa dilihat di dokumentasi, ada beberapa item yang jadi kelengkapan pembelian tenda Big Adventure Pangrango 2 ini, yang memang jadi bahan seleksi yang saya sebut di atas tadi, setidaknya memenuhi syarat.
#1 Kantong tenda, berwarna senada dengan warna tendanya, biru tosca.
#2 Footprint uk. 210 x 135 cm : 150D Oxford PU 3000mm, seam taped.
#3 Inner tenda: 190T Breathable + B3 mesh. Alas tendanya : 190T polyester PU 3000mm, seam taped.
#4 Outer tenda: 190T polyester PU 3000mm, UPF 50+, seam taped.
#5 Frame berbahan aluminium: Aluminum poles 8.5 mm with joining.
#6 Pasak berbahan aluminium sebanyak 13 pcs (terpakai 9 pcs, 4 sebagai cadangan).
#7 Guide line with stopper sebanyak 5 pcs: Reflecting guyrope D3mm with triangle stopper.
Untuk soal berat keseluruhan sekitar 2,2 kg, kemudian dimensi tasnya saat tenda dibawa hanya 45 x 14 cm saja, ringkes sekali bukan.
Dibagian footprint berwarna abu², itu ketika dipegang seperti ada lapisan lengket, tapi gak lengket. Cuma kalau disentuh seperti ada sensasi lengket.
Berikut ini hasilnya ketika tenda didirikan:
Ini sisi sebelah kiri tenda.
Ini tampilan sisi belakang, tersedia satu pintu saja.
Ini sisi kanan tenda, tersedia kaitan untuk tempat guyline sebagai penguat tenda.
Ini tampilan tampak depan, cirinya ada dua resleting.
Ternyata ya memang tenda manual itu gak semudah tenda otomatis dan itu jelas. Mungkin juga karena belum terbiasa, kalau sudah terbiasa nanti juga tahu selanya.
Untungnya frame yang sudah dilengkapi join ini mempermudah, sehingga didirikan dengan 1 orang saya bisa.
Kualitas² resletingnya cukup baik, kuat dan saya harap bisa bertahan lama.
Di dalam tenda terdapat tempat untuk menaruh barang² seperti hape, rokok atau kunci, intinya barang² kecil.
Tapi ada satu catatan, di bagian bawah tenda itu kan ada bekas jahitan, jahitan dari pabrikan gitu, memang sudah seamseal. Hanya pertanyaannya bertahan berapa lama gak rembes jika hujannya deras, misalkan ada genangan di bawah.
Kebetulan waktu first user, hujannya hanya gerimis ringan sekali jadi gak bisa menilai apakah ini tenda proper. Walaupun seharusnya ya jelas proper sih.
Di dalam tenda memang hanya bisa buat 2 orang dewasa. Di dalam cukup nyaman sih, saya nyenyak tidur di dalam, terpaan dingin dan angin dari luar bisa dihalau, hanya kalau aroma kabur ketika kabut menyerang gak bisa dihindari. Saya harus masuk sleeping bag supaya tetap bisa nafas, kalau keluar sleeping bag dingin dan udaranya bercampur kabut.
Pilihan warna tenda yang seperti saya pakai ini cukup baik, kontras ketika dikegelapan, karena mencolok.
Sepertinya segitu dulu share² saya soal tenda baru yang kedepannya bakal jadi tenda utama saya.
Kalau mau lihat pas unboxing bisa lihat di YouTube, video dibuang sayang, saya share di sana supaya memory saya gak kepenuhan.
Review lainnya atau bahasan lain soal tenda ini bisa saya lanjut dikolom komentar atau dipost lain ketika saya ngecamp dengan tenda ini.
Semoga awet dan bisa bertahan lama, harapannya dengan tenda² yang saya punya ini sementara cukup dulu, supaya bisa nyicil periferal camp lainnya, yang memang saya butuhkan ketika ngecamp.
Jumpa lagi dipost tentang periferal camp lainnya. Happy healing and refreshing. THN
#onedayonepost
#periferaloutdoor
#bigadventure
#pangarango2
No comments:
Post a Comment