Monday, November 6, 2023

Terbiasa Ngecamp, Kesulitan Air Jadi Terbiasa

Punya hobi ngecamp selama ini membuat saya jadi banyak belajar ketika ngalami kesulitan air bersih. Jadi ketika menghadapi situasi seperti itu jadi ya terbiasa saja, gak begitu panik.

Dulu waktu saya masih tinggal di rumah, ketika aliran air dari PDAM mati, air kan hanya bergantung pada PDAM, pas air mati wah kerasa banget kesusahannya, soalnya tetangga juga ya mengandalkan air dari sumber yang sama.

Kalau tetangga kesulitan air, pasti kita juga susah, begitu juga sebaliknya, alhasil kan harus mencari air ke lokasi yang sekiranya aman.

Ketika kita ngecamp sumber air terbatas, biasanya hanya ada di titik tertentu, kamar mandi misalnya, kalau yang dekat tenda pasti jarang ada yang tersedia, alhasil harus mengeluarkan effort terlebih dulu baru bisa dapatkan air bersih. Angkat² galon atau ember atau sejenisnya, kalau mau mandi atau buang air misal nih sumber air terbatas ya juga harus hemat.

Antrian galon siap isi ulang kembali. Kemana kita isi air kembali?

Sekarang di rumah yang saya tinggali saat ini lagi kesulitan air karena sumur yang jadi sumber kehidupan tidak dapat memberikan kualitas air yang layak.


Kemudian proses instalasi pipa air dari PDAM yang tengah diusahakan si pemilik rumah juga belum terealisasi. Entah apakah masalah air ini bisa selesai besok, entahlah.

Memang sih saya masih bisa mendapatkan pasokan air, setidaknya masih banyak pilihan untuk sumber air. Sejauh ini sumber air saya dapat dari beberapa tempat, sbb.:
✓ Kosan teman, yang juga dulu saya pernah kos di sana sejak 2019 - 2021. Di sana kualitas airnya relatif bagus apalagi sejak digali sumur baru yang lebih dalam. Di sini katanya sih sumurnya digali sampai 15-20 meteran.

✓ Air dari kantor, ya seperti Sabtu lalu sepulang kantor saya membawa air sebanyak 4 galon dari sumber air di kantor. Kualitas air di sini juga jelas baik karena sumber air bakunya juga digunakan untuk proses produksi. Maklum kedalam galian sumurnya mencapai 80 meteran.

✓ Sumber lainnya ada tetangga sebelah kanan di rumah juga kualitas airnya baik, walaupun dekat dengan kolam lele yang diduga mencemari sumur di rumah saya, tapi karena posisi mungkin, jadi sumur tetangga ini lebih baik kualitas airnya.

✓ Kos teman saya yang lain di daerah Tretes dan beberapa teman² lain di sekitaran Pandaan ini bisa support air bersih.


Kebutuhan air saya sehari sebenarnya gak boros. Air sejauh ini saya gunakan untuk keperluan mandi dan WC saja sih.

Untuk mandi itu saya butuh air 30 liter + 10 liter, total 40-50 literlah, cukup untuk mandi, ya dengan ngirit² tapi tidak mengurangi kualitas mandinya.

Untuk WC yang parah itu untuk pup, butuh 30 literan lah sekali pup.

Saat ini saya punya wadah pengangkut air 2 galon Aqua 19 liter dan 2 galon Le-Minerale @15 literan. Itu dirasa cukup, ya sehari paling harus isi 2x.

Yang jelas situasi ini saya nikmati saja, saya membayangkan saya tengah melakukan ngecamp di rumah, kalau camping itu pakai tenda, kalau ini bangunannya rumah.

Saya masih bersyukur di tempat lain yang mengalami kekeringan mereka harus mengakses air bersih di tempat yang lebih jauh dan sulit, belum tentu juga kualitas airnya baik. Sedangkan saya akses air lebih mudah, dekat dan kualitasnya baik.

Menjaga sumber air bersih itu sangatlah penting, jadi jagalah lingkungan dan pastikan siklus daur air di lingkungan kita tinggal ini bisa berjalan baik, sehingga ketika masa musim penghujan air bisa terserap optimal dan tersimpan baik tanpa tercemar, pada saat kekeringan cadangan air ini bisa dimanfaatkan, dan siklus ini terus berjalan dengan baik.


Pelajaran berharga, bahwa air adalah sumber kehidupan maka sudah selayaknya kita menjaganya dengan baik. "Air sudekat!" -THN

#onedayonepost
#coratcoret
#opini
#umum

No comments:

Post a Comment