Efek gabut sejak cicilan lunas, sekarang malah ketika punya keinginan apa bawaannya ingin direalisasikan, apalagi terkadang gak pakai mikir, mikir dikit langsung realisasi. Justru kalau banyak mikir gak terealisasi.
Selama ini saya paling gak suka pakai jam tangan. Terakhir saya pakai jam tangan itu model Mi Band, saya pakai itu cukup lama, berhenti pakai karena strap bawaan rusak, mau beli strap baru niat doang, kebanyakan mikir akhirnya gak realisasi sampai akhirnya Mi Band nya hilang.
Kali ini pas lagi hobi kegiatan outdoor, ingin deh punya outdoor gear yang canggih, yang bisa deteksi ketinggian dimana kita berada.
Hunting² alatnya ternyata mahal², kisarannya 2jt ke atas semua, memang itu akurat dan bisa diandalkan. Akhirnya ya saya hunting kembali gear yang ada fitur altimeternya, dan saya menemukan ini.
Digitec DS-8100T sebuah jam digital dari brand Digitec yang sebenarnya saya sudah kenal lama brand ini, hanya dulu saya anggap jam anak² saja. Ibarat kita gak mampu beli G-Shock, yang mendekati ya Digitec ini.
Untungnya jaman dulu orang kegandrungan jam G-Shock saya gak tertarik karena memang gak suka pakai jam dan emang mahal juga gak mampu beli.
Apa yang buat saya tertarik pada produk satu ini?
Harganya yang murah tapi bisa akomodir fitur yang dibutuhkan, yaitu altimeter, kompas dan barometer. Yups fitur itu juga ada pada gear pada brand ternama seperti Garmin, Amaz Fit, Casio, dll.
Digitec DS-8100 yang saya beli ini punya beragam warna, yang saya beli ini yang berkelir orange kemerahan.
Warnanya keren sih merah ini, suka² 🤩
Produk jam digital ini saya beli dengan harga total include ongkir dan biaya penanganan dll. Rp 337.330,-. Mengenai link pembelian bisa klik ini.
Berat jam ini hanya 0,050 kg atau 50 gram saja, relatif ringan sekali.
Modelnya memang nampak seperti jam dari Casio dengan subbrand G-Shock nya. Jaman kecil pernah ingin, tapi apa daya gak mampu beli dan saya kebetulan gak terlalu tertarik dengan jam tangan (murni jam).
Lho, kenapa ini beli?
Saya beli ini karena fitur saja, saya butuh fitur altimeter dan kompas dan pedometer, yang gak didapat dari smartphone. Apabila fitur itu ada di smartphone, saya gak akan beli juga. Sama seperti halnya jam, di smartphone ada jam, jadi menurut saya gak perlu pakai jam, toh smartphone jadi gadget yang gak bisa lepas dari tangan saya sehari-harinya.
Soal bagaimana cara setting tidak akan saya bahas di sini, karena banyak yang ngulasnya di YouTube, bisa tonton di sana.
Fitur yang saya cari itu antara lain:
1. Altimeter
Altimeter adalah tools untuk mengukur ketinggian suatu tempat, biasanya dihitung dengan satuan mdpl (meter dari permukaan laut). Umum digunakan dalam dunia navigasi dirgantara dan kegiatan outdoor.
Hal yang sering kita jumpai di stasiun² kereta api, tertulis 21+ dll. Itu artinya stasiun itu berada pada 21 meter dari permukaan laut.
Saya merasa butuh tools altimeter ini untuk melihat camp ground yang saya tuju ini ada pada ketinggian berapa sih, soalnya seringnya banyak camp ground tidak memberikan informasi profil lokasi camp ground dengan detail. Padahal bagi saya itu penting sih, untuk mengetahui orientasi kita saat itu ada diketinggian berapa. Walau memang gak krusial.
2. Barometer & Thermometer
Barometer ini merupakan tools untuk mengukur tekanan udara di suatu tempat, biasa digunakan untuk memprediksi kondisi cuaca dengan mengukur tekanan atmosfer, dengan satuan hPa.
Ditemani dengan fitur pembacaan suhu udara, hanya saya agak gak yakin sensor termometer jam ini ada dimana, seberapa akuratkan suhu yang tertampil.
Untuk memastikannya saya mencoba memasukannya ke dalam kulkas dan apa benar akurat atau hanya ikon² saja, supaya jam nya kelihatan canggih.
Tapi kalau saya amati ya, suhu ini dihitung dari perbandingan barometer dan altimeter, kayanya seperti itu, maka diperoleh lah angka suhu. Dimana satuannya ada dua pilihan, apakah mau pakai °C atau °F.
3. Compas
Fitur lainnya yang ada pada jam ini adalah kompas, penunjuk arah utara, selatan, barat, timur, berikut derajatnya. Sebenarnya di smartphone juga tersedia. Tapi ketika hujan repot juga buka smartphone kan, jam digital rasanya lebih efektif.
4. Pedometer
Tools ini digunakan untuk menghitung banyaknya langkah yang dilakukan seseorang baik berjalan atau berlari.
Fitur ini pernah dan sering saya gunakan ketika dulu masih menggunakan Mi Band. Tools ini membuat berjalan itu jadi tidak sia² karena ada angka yang bisa dikejar sebagai target, 1000 langkah setiap hari itu baik untuk tubuh. Lebih itu lebih baik lagi.
Itulah dia alasan kenapa saya beli jam digital ini, terutama dari brand Digitec.
Namun ada alasan lain, apa itu?
Di pasaran banyak sekali jam digital dari berbagai brand, seperti yang saya sebutkan di atas. Contoh Casio, itu jadi brand yang sangat digandrungi. Namun produknya banyak yang palsu alias KW nya dan membuktikan asli atau tidaknya kadang bisa dilihat dari harga, tapi kalau beli di online shop agak tak meyakinkan,walaupun ada official store nya.
Tapi balik lagi, harga jadi kendala. Untuk dapatkan jam digital dengan fitur² yang saya sebutkan di atas, harganya gak murah.
Tapi kalau Digitec barangnya pasti original, karena si pemalsu akan rugi jika mau malsuin produk satu ini.
Digitec merupakan brand asal Jepang, teknologi yang dipakai adalah Jepang punya, hanya saja Jepang memilih China sebagai pabriknya, demi mengejar harga jual yang bersahabat.
Jadi lebih baik kita membayar harga yang seharusnya untuk produk yang original, ketimbang mengejar merk tapi ujungnya barang KW, karena kalau mau beli aslinya gak sanggup beli.
Yups kira² itu saja yang bisa saya bagikan pada post kali ini.
Testimoni soal pemakaian jam ini akan saya bagikan dikolom komentar saja ya. Karena ketika saya post ini, barang baru datang dan saya belum bisa berbicara banyak soal jam ini.
Jumpa lagi dibahasan produk periferal outdoor yang saya punya dan beli, semoga bisa jadi referensi kalian yang sefrekuensi. THN
#onedayonepost
#periferaloutdoor
#digitec
#ds8100
#digitecds8100
#jamdigital
#altimeter
#pedometer
#barometer
#thermometer
Saya coba mengetes soal akurasi dari kompas ini sudah sama dengan yang ada di smartphone, ini sudah sesuai, mendekati dan sama. It's oke, working!
ReplyDeleteSaya juga kemudian mengetes soal Thermometer dan Barometer yang ada di jam ini, apakah sesuai. Memang gak ada patokannya, tapi saya coba masukan jam saya ke dalam freezer kulkas.
ReplyDeleteJadi saya akan menyimpannya di dalam freezer selama beberapa menit, dan melihat apakah ada perubahan data.
11:04, suhu 30,5°C dan 989hPa (data yang catat sebelum percobaan).
Hasilnya setelah beberapa menit adalah: 11:25, suhu 21,2°C dan 988hPa
Setelah disimpan beberapa menit, suhu memang berubah, menjadi turun beberapa derajat. Apakah benar suhu freezer segitu, sedangkan di dalamnya ada es, pastinya kan tidak diangka itu seharusnya. Coba lain waktu saya coba lagi.
Untuk tekanannya hanya turun 1hPa saja.
Untuk altimeternya saya coba kalibrasikan dan sesuaikan dengan altimeter berdasarkan satelit, melalui peta GPS, harapannya ya plus minus mendekati sih.
ReplyDeleteTools yang saya pakai sebagai pembanding adalah
#1 Strava
#2 GPS Maps Camera
#3 Altimeter PRO
Dari ketiganya bisa diperoleh angka rata² sih, gak jauh beda. Tapi saya milih mengikuti angka pasti dari GPS Maps Camera. Dimana ketinggian GPS rumah saya berada sebagai start.