Sunday, June 1, 2025

Ngecamp #2 2025: Back Again to Bukit Sempu (Sempu Hills Side)

Nampaknya memang benar ini camp ground bener² pada akhirnya jadi camp ground terfavorite sampai saat ini. Karena gak ada yang bisa menandingi frekuensi seringnya saya camp di tempat ini. 

Akhir pekan mengakhiri bulan Mei dan mengawali Juni 2025 ini, saya kembali ngecamp di sini. Personelnya kali ini lebih banyak daripada camp sebelumnya. 


Dewi, saya, Dessy, Aan, Fi-fit, Xin-xhin dan Austin kita bertujuh ngecamp ke Bukit Sempu. Kalau saya bertiga kemarin memang sudah, jadi pengalaman ke-2 bagi Dewi dan Dessy. Kalau lainnya pengalaman pertama. Kalau saya sih sudah kesekian kalinya. 

Camp kali ini berangkat lebih malam daripada yang sebelumnya, soalnya sejak awal kepastian berangkat camp atau tidak itu gak bisa dipastikan, bahkan sampai disabtu sore pun masih gak jelas. Baru jelas pas kita mau ke gereja, karena ada ibadah doa 10 hari, jadi kami ke gereja dulu, kami bertiga. Pulang gereja, balik ke kontrakan saya ambil perlengkapan camp yang dibutuhkan barulah kami berangkat. 

Kami jadinya menggunakan dua mobil, mobil saya berangkat duluan dan satu lagi mobil Aan. Pas berangkat itu kalau gak salah sih sekitar jam /7an malam. Kondisinya diperjalanan sudah mulai gerimis, bahkan sampai tiba di lokasi juga ternyata hujan. 

Untuk tiket masuknya masih sama dengan kunjungan sebelumnya, tiket masuk Rp 5.000,- /orang, parkir mobil Rp 10.000,-. Tiket camp nya itu Rp 25.000,- /orang.

Jadi sekarang itu kalau mau camp ada baiknya reservasi dulu via DM Instagram, untuk dapat spot di area bermoral/gragal, soalnya kalau gak reservasi nanti dapatnya di bagian bawah, area yang langsung tanah, ya syukur² kalau ada rumputnya, kalau gak pas hujan beceq jadinya. 


Mobil #1 kan saya, Xin-xhin dan Austin. Sampai sana gerimis, untungnya gak lebat, bingung pilih tempat karena baru tahu kalau gak reservasi kenanya itu di area non koral, sedangkan area non koral itu agak ke bawah dan gelap. Tapi untungnya ada space sisa koral di bawah, di sinilah saya mutuskan mendirikan tenda. 

Kemudian mobil itu gak bisa diparkir dekat seperti ngecamp sebelumnya, parkir untuk camp itu di atas, area parkir kecil sebelum pintu masuk. Jadi datang itu unloading barang dulu, baru taruh mobil ke parkiran atas. 

Mendirikan tenda saat kondisi gerimis itu bener² menyulitkan sekali. Xin-xhin dan Austin sendiri belum pernah camping, sehingga mereka bingung harus bagaimana, mereka pun pegang payung. Saya masih beruntung karena hanya gerimis, jadi saya masih bisa tetap terjang hujan. 

Pertama yang saya lakukan adalah mendirikan flysheet. Untungnya juga jam segini anginnya masih tenang, jadi gak terlalu diganggu angin pas dirikan flysheet. Flysheet membantu supaya barang dan saat mendirikan tenda gak kehujanan. 

Setelah flysheet berdiri dengan dua tiang, saya mulai gelar terpal untuk alas, setelah itu baru dirikan tenda 'abu-abu', setelah tenda pertama berdiri, lanjut tenda kedua Tendaki Borneo. 

Gak lama mobil kedua datang, Aan, Fi-fit, Dewi dan Dessy. Saat mereka datang itu sedang proses bangun tenda kedua. Gak lama mereka datang hujan pun reda. Akhirnya tenda pun bisa berdiri dan barang² dimobil bisa semua di unloading masuk ke tenda, termasuk ransum².

Foto diambil dengan camera depan, karena kamera belakang rusak, pecah. Dokumentasi suasana malam selepas makan malam. 

Tak lama selesai semua, Dewi dan Fi-fit prepare memasak makan malam, karena kan belum sempet makan malam tadi, karena sore kita sudah langsung berangkat ke lokasi camp ground. Dewi goreng² tahu dan tempe untuk santap makan malam. Ada yang buat teh tarik, kopi dll. 

Makan malam kita itu dengan goreng tahu, tempe dan lauk bebek goreng. Makan bebek goreng ternikmat si pas di alam begini, walaupun bebek nya udah dingin, tapi tetep enak aj, seru deh. 

Pas dini hari, mulai seru ketika gemuruh angin datang, mungkin selepas jam 12. Jam 1an saya terbangun dengar gaduh di luar tenda karena pasak tercabut karena flysheet koyak tertiup angin. Beberapa camper lain pun sibuk menyadari flysheetnya, bahkan awkning camper van harus digulung takut patah. Flysheet tenda sebelah kami itu sampai rubuh dan gak dipasang lagi. 

Kalau flysheet tenda kami juga lepas kecabut pasaknya, tapi saya tanam lagi dan ikat tali lebih kenceng, tiang flysheet sampai bengkok² itu harus kami pendekan dua batang, untuk mengurangi hembusan angin dari bawah yang mengangkat flysheet. Alhasil flysheet bertahan sampai pagi dan baru pagi flysheet dilepas. 

Kenapa gak dilepas sejak semalam, karena flysheet itu untuk melindungi tenda abu² dari terpaan angin, supaya gak terlalu goyang, mengganggu yang tidur di dalamnya. Saya sudah pernah soalnya ngalami ngecamp di Sempu ini dengan tenda abu² ini, gak bisa tidur tenang karena hantaman angin ke tenda bikin tenda terlalu banyak bergerak. 


Pagi sekitar jam 5, sudah ada yang bangun. Saya sendiri baru bangun sekitar jam 6 lewat, bangun langsung cuci muka, sikat gigi. 

Airnya ya seger, gak terlalu dingin. Semalam pun juga gak begitu dingin, dingin karena angin saja yang berhembus. Semalam pun saya mendirikan tenda juga hujan²an, tapi gak ganti baju, aman² saja karena memang gak begitu dingin, suhunya masih 28-26°C saja. 

Pagi kami mulai membuat sarapan, cuci² piring dan saya mulai berkemas sedikit, barang² yang sekiranya bisa di loading ke mobil saya lakukan lebih awal. Sekalian saya turunkan mobil dari parkiran atas ke parkiran bawah dekat area camp ground. 



Dewi dan Fi-fit buat sarapan, bikin mie goreng, mie rebus, bebek suwir dan bikin mi bihun. Sama nyeduh teh tarik dan kopi buat sarapan pagi. 


Lokasi kami mendirikan tenda kali ini itu adalah dibatas area coral terakhir, karena terasering selanjutnya sudah tanah, biasa digunakan untuk camper van. Di posisi ini cukup pas karena sampai jam 8 up itu mataharinya tidak nyorot langsung jadinya tetap sejuk, daripada tempat yang kami bertiga sebelumnya camp di sini. 



Setelah selesai makan semua, baru mulai bersih², barang² mulai diringkesin masuk mobil, satu per satu. Dimulai dengan perabotan makan, saya langsung ringkesin tenda abu², kemudian Tendaki Berneo, setelah selesai, baru terpalnya. Packing ke dalam mobil pun sudah rapih, menjelang jam 10 kami sudah siap pulang. 

Mobil saya duluan naik, karena saya harus ambil jaminan di loket pendaftaran. Tapi ditunggu mobilnya Aan gak naik² ternyata ada masalah. Untungnya saya sedia HT buat komunikasi selama di sana, akhirnya Datsun turun balik untuk backup. Untungnya Datsun selalu standby kabel buat jamper aki. 

Akhirnya mobil bisa nyala, jam 10:30 kami meninggalkan Sempu Hills Side. Meninggalkan kenangan dan catatan pengalaman ngecamp terbaru untuk tahun ini. 

Segitu saja catatan yang bisa saya bagikan, gak begitu lengkap dan detail. Yang pasti Sempu Hills Side ini akan tetap jadi pilihan camp ground favorite, karena murah meriah dan bersih. Salah¹ keseruannya ya angin yang besar saja itu, dan akses ke colokan listrik yang belum ada, terbatas di area tertentu saja. Sampai jumpa dipostingan soal camp lainnya lagi. -cpr

#onedayonepost
#camping
#sempuhillsside
#bukitsempu
#healing


No comments:

Post a Comment