Sudah lama saya tinggal di Jawa Timur, tapi belum pernah ngerasain moda komuter transportasi massal di sini. Kalau di Jakarta, terutama jabodetabek, urusan transportasi komuter banyak pilihan dan sudah terintegrasi baik. Kalau di Jatim ini masih terbatas.
Ada moda komuter yang biasa dipakai pekerja sekitaran Jatim, antara Surabaya - Pasuruan - Malang - Blitar. Ya itu yang baru saya ketahui. Entah jika ada rute lainnya.
Malam ini saya mau coba komuter dari Bangil menuju Surabaya menggunakan moda komuter dari KAI.
Saya sebenarnya mau menuju St. Pasar Turi untuk menuju Semarang. Tapi saya coba moda transportasi massal supaya irit. Biasanya saya naik mobil pribadi, biayanya ini bensin Rp 50.000,- dan tol itu kisaran Rp 30.000,- dan parkir Rp 10.000,- coba hitung totalnya sudah berapa.
Saya mau coba yang lebih efisien berapa totalnya nanti? Memang dari sisi waktu, saya harus sper waktu lebih panjang. Tapi mungkin itulah harga yang harus dibayar, selisih dari biaya ini adalah harga sebuah waktu. Sekaligus harga sebuah pengalaman, berkomuter Bangil - Surabaya.
Tiket saya pesan via KAI Access, tiket hanya Rp 6.000,- untuk kereta Comuter Line Supas, jam keberangkatan 21:45 dari Stasiun Bangil, dan tiba di Stasiun Surabaya Kota jam 23:08. Waktu tempuh sekitar 1 jam 23 menit.
Sekedar informasi, Comuterline Supas adalah Comuterline Surabaya - Pasuruan (PP). Dikelola oleh PT KCI Daop 8 Surabaya. Melayani beberapa stasiun diantaranya Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Sidoarjo, Bangil dan Pasuruan. Layanan ini sudah ada sejak 1 Oktober 2024.
Stasiun Surabaya Kota? Kalian baru dengar apa sudah mengenal stasiun ini? Kalau saya baru dengar ini stasiun. Ternyata stasiun ini dikenal juga dengan nama Stasiun Semut. Merupakan merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Bongkaran, Pabean Cantian, Surabaya; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter pada ketinggian +4 meter dengan jarak 828,4 km arah tenggara dari Jakarta Kota. Didirikan pada tahun 1878, Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun kereta api tertua di Provinsi Jawa Timur.
Tiba di Sta. Bangil jam /10, saya sudah siap berangkat. Keberangkatannya sama seperti naik kereta antar kota antar provinsi sih. Tapi ini pengalaman pertama start dari Stasiun Bangil. Pilihan nae kereta dari sini gak worth it untuk tujuan yang selama ini saya tuju, tiketnya terlalu mahal soalnya.
Kereta di dalam itu konfigurasinya 3-2, model kereta lama yang masih digunakan untuk kereta² komuter di daerah.
Jadi kereta ini melintas Stasiun Gubeng, jadi lain waktu jika mau naik kereta ke Gubeng, bisa milih naik kereta komuter ini supaya gak pakai kendaraan pribadi, jauh lebih efisien.
Kereta ini tiba sesuai jadwal berangkat dan tiba, sangat ontime sekali. Tiba di stasiun akhir ini, akses untuk naik ojek online juga mudah sih. Ya saya memang gak langsung naik dari dekat stasiun tapi jalan dulu ke seberang ke SPBU. Karena saya gak tahu arah kalau ke Turi kemana, padahal seharusnya gak perlu nyebrang ke SPBU, cukup tunggu ojol di depan stasiun saja. Jarak ke Turi juga relatif dekat koq.
Naik ojol kebetulan promo itu cuma bayar Rp 3.500,- by GO-JEK. Ini sangat murah meriah sih. Tapi bayarnya pakai GO-PAY ya, bukan cash.
Jadi total biaya yang diperlukan untuk menuju Ps. Turi dari Pandaan:
🪙 Parkir masuk Sta. Bangil Rp 3.000,-
🪙 Tiket kereta Rp 6.000,-
🪙 Gojek ke Sta. Psr. Turi Rp 3.500,-
Total yang harus dibayar Rp12.500- dan ini fixed lebih irit dari biasanya dan ini bisa direkomendasikan jika jadwal sesuai dan memungkinkan.
Segitu saja catatan pengalaman saya, yang bisa saya bagikan ketika naik komuter Supas dari Bangil menuju Surabaya Kota. Meski terkesan dekat tetapi perjalanan ke sana sekitar sejam lebih lho.
Sampai jumpa di catatan perjalanan lainnya, dengan rute lainnya. -cpr
#onedayonepost
#jalanjalan
#firstimpression
#stasiunbangil
#stasiunsurabayakota
#komutersupas
No comments:
Post a Comment