Sering jadi pro dan kontra, kemana sih tujuan healing yang efektif jadi penghilang stres sementara?
Apa yang diperdebatkan? Healing ke alam bebas atau healing ke mall/ cafe yang efektif menghilangkan stres?
Bagi mereka penganut paham kemapanan, tentunya akan memilih healing ke mall dengan berbelanja atau sekedar jalan², nongkrong di mall. Bagi kelompok lain yang ekonomi pas² lebih memilih healing ke alam bebas, entah pantai atau gunung.
Kalian termasuk yang mana?
Ini kembali ke pilihan orang per orang, karena emang obat stres itu tiap orang beda².
Tapi ternyata ada penelitian yang membahas hal ini. Penelitian guna menjawab preferensi pilihan di atas, mana yang paling efektif. Supaya tak lagi jadi perdebatan, karena kalau penelitian pasti berdasarkan data yang dikumpulkan dan ilmiah pastinya.
Baca juga : Sains Buktikan 'Healing' di Alam itu Ampuh
Pengukuran atau penilaian stres atau tidak diukur dari hasil pengecekan alat MRI dan dicekan pada otak responden yang diteliti. Stres sendiri lebih menekankan pada kerja otak. Orang dengan stres yang tinggi tentunya membuat ybs. sulit untuk berpikir jernih. Dan inilah yang coba dilihat oleh penelitian, guna menjawab perbandingan healing ke alam bebas atau healing ke mall?
Jawaban tidak ilmiah dari saya, jelas memilih healing ke alam lah yang lebih efektif. Why? Saya punya jawaban tersendiri soal ini.
Soal biaya, healing ke alam itu jauh lebih murah meriah ketimbang healing ke mall. Jika ke alam kita tanpa bawa apa², itu gak masalah, aroma alam justru membuat kita tetap terjaga kenyangnya. Tapi kalau ke mall, jika tidak beli sesuatu, bisa masuk angin, kelaparan, karena mata terus digoda apa yang disajikan tenant² di mall, entah dari makanan atau barang² yang inginnya dibeli, akhirnya kepala ini harus putar otak untuk bagaimana memuaskan dahaga itu, entah lapar atau dahaga keinginan membeli sesuatu. Tapi di alam semuanya disediakan gratis, cuma² dan tentunya buat apa kita memaksa memiliki jika alam selalu menyediakan ya, di tempatnya, tinggal kamu pergi mencarinya.
Di mall cenderung kita lagi² menemui orang, bahkan lautan manusia ketika pengunjung lagi banyak. Malah kalau ke mall itu sepi pasti akan berasa aneh sendiri. Mall mungkin lebih cocok mereka yang senang dengan keramaian. Tapi di alam, kita akan dapat ketenangan, karena mereka yang mencari alam adalah untuk tenang. Bagi yang setiap hari sudah bertemu dengan hiruk pikuk pasti akan mencari alam, karena bosan dengan yang dia temui sehari-hari.
Intinya di mall kita bukannya mendapatkan healing, tapi malah justru tertekan dengan situasi yang ada, crowded dan hiruk pikuk serta tekanan sosiologis dan ekonomis sekaligus. Melihat gaya hidup yang bisa saja kita ini 'tidak mampu' mengimbangi, dan itu pastinya jadi tekanan tersendiri.
Secuek-cueknya orang pasti ada sedikit tekanan yang diterima jika tidak bisa ikut arus, melawan arus justru akan membuatnya lelah. Lalu apa gunanya healing kalau begitu, kalau sama² membuat lelah mental. Jujur, itu sangat tidak sehat.
Ya itu pendapat pribadi saya, yang bagi saya jadi catatan. Sehingga gak ada alasan buat saya memilih healing dengan pergi ke mall. Jikapun saya punya uang, lebih baik uang saya, saya investasikan untuk healing ke alam, menikmati alam dengan camper van, kumpul bersama keluarga dan teman sefrekuensi.
Uang yang bisa lebih bermanfaat menyembuhkan mental kita dan orang yang kita ajak, itu lebih menyehatkan, daripada ke mall atau ke cafe.
Ada yang menyanggah gak masalah, kembali ke pilihan. Tetapi penelitian yang saya ceritakan tadi di pertengahan catatan ini menunjukan hal yang sejalan dengan pilihan mana yang sebenarnya harusnya dipilih jika mau healing, yakni alam!
Sudah banyak penelitian yang meneliti dan memastikan bahwa healing ke alam dengan suasana khas alami lebih dapat menenangkan otak dan menjernihkan pikiran, lebih dekat dengan alam dapat juga mengurangi hormon stress, mengurangi tekanan darah, ketegangan otot, serta menstabilkan detak jantung.
Seperti yang dijelaskan divideo singkat, di atas tadi, dimana dilakukan penelitian di Jerman terhadap beberapa 63 responden, yang sebelumnya dilakukan uji/ test MRI pada mereka untuk melihat perbedaan setelah dilakukan dua pilihan healing, yakni ke alam dan ke mall. Sebagian diminta pergi ke alam dan sebagian lagi pergi ke mall.
Lalu kemudian setelah mereka healing selanjutnya dilakukan pengujian yang sama, yakni mereka dihadapkan pada ujian soal² yang memusingkan dan juga mereka diuji MRI kembali pasca healing dan hasilnya mereka yang healing ke alam lebih banyak mampu menyelesaikan ujian itu jauh lebih baik.
Jadi mereka yang healing ke alam punya fokus yang lebih baik, memori juga jadi lebih baik.
Hmm, masih mau healing ke mall? Aku si ogah, lu aja kale. Saat ini kehidupan sehari-hari jelas sangat amat merusak mental apalagi ketika kita bekerja di pekerjaan yang full pressure. Tapi situasi dan kondisi memaksa untuk seperti itu.
Saat ini saya sendiri menyadari belum mampu untuk mandiri, sehingga jalan ini yang harus ditempuh, menyiksa diri dengan seperti ini. Untuk mengimbangi itu semua, perlu healing yang tepat dan alam adalah pilihannya, bukan ke mall apalagi cafe.
Mall dan cafe bukanlah tempat healing tetapi itu adalah pelengkap aktivitas keseharian kita karena di sana tidak menyembuhkan apapun. Ya ini opini saya pribadi dan memang bukan preferensi saya memilih itu dan bukan juga rekomendasi saya untuk healing ke tempat tersebut.
Untuk itu, ketika pergi healing ke alam tetap selalu jaga alam, jangan meninggalkan sampah apalagi merusak alam. Alam ini diberikan cuma² alias gratis, tidak seperti mall dan cafe yang disediakan dengan membayar sesuatu. Alam disediakan gratis, jangan hitung bayar karcisnya, itu wajar untuk pengelolaan dan membayar ongkos manusia² yang gak tahu diri yang merusak, masih disubsidi sama orang² beradab.
Mungkin suatu saat (walau gak mungkin terjadi juga), manusia² ini sudah beradab, bisa saja gak perlu lagi bayar untuk menikmati alam, karena Tuhan menciptakannya gratis, kita hanya diminta untuk menjaganya dengan baik, bukan untuk dieksploitasi.
Hal sederhana, buanglah sampah pada tempatnya, jangan meninggalkan sampah atau kotoran dalam bentuk apapun. Biarlah 'sampah' mental/ stres yang dibuang ke alam, dan alam mendaur ulang dengan sendirinya.
Jika mungkin, jadilah agen² penghijauan untuk tetap menjaga alam ini tetap asri sehingga anak cucu kita kelak masih bisa merasakan indahnya dan sampaikan pada anak cucu kita bahwa untuk healing itu ya ke alam, bukan ke mall atau ke cafe. Ke sana itu untuk sekedar senang², bukan healing.
Btw, kemanakah tujuan akhir pekan mu Minggu ini? Kalau saya dan teman² nanti akan ngecamp di salah¹ bumper di daerah Pujon, Kabupaten Malang. Ditunggu saja report catatan healing saya di sana.
Sampai jumpa dicatatan berikutnya, membahas hal lainnya yang ingin saya bahas seputar traveling, healing, refresing and happy. -THN
#onedayonepost
#opini
No comments:
Post a Comment