Makin hari aktivitas pekerjaan menuntut fisik dan pikiran bekerja keras, segala macam pekerjaan ditimpakan, dari yang sesuai jobdes hingga yang diluar jobdes, masalahnya semuanya minta diselesaikan dalam waktu yang singkat pula.
Belum lagi soal lain yang sebenarnya bukan tanggung jawab kita, tapi seolah-olah dibebankan pada kita dan seakan-akan kita ini harus bertanggung jawab untuk itu dan semua kesalahan yang terjadi itu karena kita.
Lelah?
Jelas, sangat lelah dan sangat mengesalkan. Ingin meluapkan amarah, jelas dan pasti! Tapi bagaimana itu tidak bisa keluar begitu saja, karena justru akan memperkeruh keadaan.
Ilustrasi, bagaimana dengan healing seperti gambar diatas? Yes, I like this. Gambar diambil dari Google
Salah¹ cara yang paling mudah dan instan saat itu adalah bercanda satir dan sindiran satir yang bisa diucapkan saat itu pada kalangan terbatas, karena tak mampu melepaskannya kepada yang lebih besar. Karena jelas, bagi mereka yang merasa akan jadi sebuah 'sandungan' nyata dan itu akan jadi bumerang bagi diri sendiri.
Cara lainnya adalah dengan cara seperti ini, buat saya sebagai suatu yang instan untuk menyembuhkan dan meluapkan amarah dengan sebuah catatan seperti ini.
Jika dikatakan lelah, iya benar lelah. Tapi untuk kembali ke kondisi prima rasanya yang ada adalah dismotivasi dan itu sangat sulit untuk memulihkannya.
Selain itu ada hal lain diluar pekerjaan yang juga ikut andil membawa dismotivasi, semuanya terangkum dalam catatan ini.
Cara dan obat berusaha dicari untuk bisa mengobati masalah ini. Tidak melulu soal instan seperti yang disebut di atas tadi. Karena tidak akan baik juga bagi kesehatan mental kita sendiri dan tentunya pandangan orang lain pada kita akan (-).
Orang lain akan selalu menilai kita mudah "curhat", padahal itu terjadi karena sudah terlalu penuh dan meluap keluar secara instan, begitu saja.
Wajar saja itu pendapat dan penilaian orang lain dan kita tidak bisa memaksakannya, memang kan manusia selalu berpikir demikian, sama juga lah kita, saya sendiri pernah sesekali atau mungkin secara gak sadar melakukannya.
Kembali ke topik, mau tidak mau, suka tidak suka, kita ini harus cari cara untuk setidaknya melakukan tindakan pengobatan. Istilahnya adalah healing. Kalau dalam dunia Marvel, kemampuan 'healing factor.'
Eits bukan penyembuhan yang seperti itu konsepnya, Bambang!
Healing yang dimaksud itu bisa digambarkan dengan suatu aktivitas. Perkenalkan aktivitas seperti yoga, meditasi, atau tai chi yang dapat dilakukan di luar ruangan untuk meningkatkan relaksasi dan mengurangi stres.
"Wah, saya gak bisa itu melakukan yoga, meditasi atau tai chi, karena itu gak sesuai syariat!" Misalnya begitu, kan ada yang begitu. Tentunya konsepnya yang perlu dipahami adalah 'aktivitas yang dapat dilakukan di luar ruangan'.
Berpeganglah pada konsep itu saja dulu, gak perlu dihubungkan dengan hal lain, jika beberapa pilihan aktivitas tadi dianggap gak sesuai dengan cara hidup sobat healing.
Rasanya banyak ya aktivitas outdoor yang bisa sobat healing pilih dan lakukan, entah itu hobi atau sekedar sesekali melakukannya. Pada prinsipnya, lakukanlah hal yang disukai dan itu bisa jadi obat.
Beberapa aktivitas outdoor yang sekiranya umum dan bisa dilakukan semua kalangan, olahraga: running out, senam outdoor, gym outdoor, bersepeda, hiking, panjat tebing dll. Bisa juga aktivitas hobi: mancing, berkebun, hunting bibit tanaman ke pusat bibit atau persemaian. Bisa juga aktivitas family & friends: ngecamp & gathering, naik ke gunung juga bisa jadi pilihan. Bisa juga yang sedikit makan biaya, travelling ke tempat wisata, keluar kota, hingga keluar negeri misalnya.
Semua itu bisa sobat healing pilih disesuaikan dengan preferensinya, "style gw yang mana sih".
Baca juga: Perubahan Gaya Hidup Friend Circle
Saya punya preferensi sendiri mengenai hal itu, dan bisa dibaca dipostingan sebelumnya, link bisa diklik ditautan di atas.
Saya punya aktivitas yang fleksibel bisa di indoor atau outdoor yang selama ini bisa menjadi obat dan healing factor. Apa itu? Ngeblog, yups blogging and 'travelling' ke blogger lain, istilahnya blog walking. Itulah obat yang paling manjur sejak saya mengenal aktivitas ini 2009 silam.
"Wah, sudah lama juga ya?"
Hmm, menurut saya pribadi itu masih belum seberapa, bahkan ada beberapa blogger yang sudah lebih lama dari itu, bahkan sejak aktivitas blog mulai dikenal.
Seperti yang saya bilang tadi, aktivitas ini jadi aktivitas paling fleksibel, bisa di dalam atau di luar ruangan. Jika di luar ruangan, saya menggabungkannya dengan aktivitas camping, sembari duduk di kursi malas, ditemani secangkir kopi panas, saya asyik duduk dengan smartphone asyik menulis hal² yang ingin saya bahas, yang mana bisa saya publish ke beberapa blog yang saya kelola hingga saat ini.
Itulah healing factor yang saya miliki saat ini. Meski tidak mengobati 100% tapi di sana adalah tempat saya meluapkan semua hal yang ingin saya luapkan, ketika tidak ada tempat sebaik itu untuk menerimanya.
Di sana saya menemukan kedamaian dan relaksasi dan tentunya penghilang stres, meskipun terkadang apa yang menjadi sumber stres itu diingat-ingat kembali, atau ketika membaca catatan² yang lalu jadi membuat kita mengingat² hal buruk yang telah terjadi.
Tapi cara itu lebih baik daripada kita mengingatnya dari memory yang tersimpan di kepala, itu justru menguras energi yang membuat kita makin terpuruk.
Aktivitas² outdoor yang disebut di atas memang bisa jadi pilihan, bisa jadi healing factor yang paling tidak ampuh untuk saat ini. Melupakan atau menyisihkan sejenak apa yang jadi beban rutinitas harian.
Sebagai pelengkap kombinasi yang apik, jauhkan gadget mu yang jadi pegangan setiap saat, jauhkan itu semua, ambil gadget mu yang lain, yang terpisah dari circle rutinitas mu. Tinggalkan sejenak mereka dan gunakanlah gadget mu yang lain.
Penting untuk saat ini memisahkan gadget untuk circle rutinitas mu dengan gadget khusus untuk sobat healing menikmati me time terbaik, lepas dari semua hal yang 'mengganggu' yang membuat sobat healing mengingat keruwetan rutinitas harian.
Jika pada akhirnya waktu healing telah habis, berikan waktu sejenak untuk membagikan kisah atau pengalaman pribadi dari apa yang telah dilakukan yakni menemukan penghiburan dan ketenangan melalui latihan mindfulness di luar ruangan ini.
Entah menyimpannya dalam story sosial media mu, catatan blog mu, diary mu atau dimana pun kamu bisa menyimpan semua pengalaman² baik itu di sana, sekedar foto dan dokumentasi video atau lainnya. Simpan di sana dan gunakan itu untuk konsumsi pribadi, tidak perlu ikut arus dengan mempublishnya untuk sekedar mendapatkan like & comment.
Jika tujuannya hanya sekedar itu, rasanya healing mu akan sia².
Saya pernah mempunyai teman dulu, dimana aktivitas healingnya sangatlah tinggi, makan, ngafe, ngemall, belanja, travelling tempat² baru, keluar kota dll. Tapi itu semua dilakukan memang dibarengi dengan 'membagikan semua aktivitasnya', tapi hanya untuk mendapatkan like & comment di akun sosial medianya. Nanti ketika like & comment tidak sesuai harapan, ujung² nya toxicity kembali. Hmm, bukankah itu suatu yang sia² saja?
Untung saja kini saya tak lagi berteman dengannya dan itu jadi solusi terbaik untuk mental saya juga.
Bagaimana dengan sobat healing, kalian punya opini seperti apa, apa yang kalian lakukan guna menghadapi masalah stres dan mencari kedamaian batin?
Catatan ini dibuat dengan bantuan ChatGPT, mencoba pertama kalinya menggunakan jasa aplikasi AI Chat Assitant.
Memang tidak semua isinya dari bantuan aplikasi pintar ini, tapi setidaknya topik yang ditawarkan ChatGPT AI ini membantu saya mengeksplor apa yang ingin saya tuangkan. Masalah klasik seorang blogger, sulit menemukan sesuatu untuk memulai, dan ChatGPT AI ini membantu untuk itu.
Segitu saja catatan kali ini, sebuah opini pribadi yang dibuat ketika saya duduk di sebuah warung makan penyetan lele, sepulang dari melakukan aktivitas rutin yang sangat melelahkan dan menyakitkan hati. Karena ngeblog adalah obat yang paling murah meriah untuk mengobati itu, walau tak menyembuhkan. -THN
#opini
#onedayonepost
No comments:
Post a Comment