Saturday, November 1, 2025

Tiba-tiba Kangen Single Camp

Sudah lama memang saya gak ngecamp sendirian, terakhir itu pas ngecamp dimana ya, sampai lupa sendiri. Memang sih bisa dicari catatan jurnalnya diblog pribadi saya ini. 


Ngecamp terakhir kemarin saya pergi bersama keluarga (pasangan dan adik), ngecamp di tempat camp favorit kita, ya jadi favorit saya juga sih untuk saat ini. 

Ilustrasi yang dibuatin oleh ChatGPT

Tapi tumben aja koq dihati dan pikiran ini koq kangen ngecamp sendirian lagi. Dulu ya sebelum saya kembali punya pasangan, pas Kamis malam atau Jumat malam menjelang Sabtu, saya sering searching camp ground² baru yang sekiranya bisa saya kunjungi untuk ngecamp di sana. 

Search diblog atau di Youtube, dari akses ke sana, fasilitas yang tersedia sampai plus minusnya saya kalkulasi dan sesuaikan dengan kebutuhan psikis saya. 

Jadi gini, misalkan tempatnya itu minim sinyal, kemudian tidak ada akses listrik dan kamar mandi kotor, akses air bersih sulit itu sudah pasti tidak akan masuk pilihan rekomendasi. Memang sih pernah saya ngecamp dengan kondisi seperti itu, ya sejauh itu masih enjoy saja, tapi sejak saya ngecamp di beberapa tempat akhirnya saya punya kriteria penilaian tersendiri. 


Lalu apa sih nikmatnya ngecamp sendiri? 

Meskipun ngecamp yang enak ya ramai² dengan teman² atau pasangan atau keluarga, tapi entah kenapa ketika ngecamp sendiri itu punya sensasi tersendiri. 

Post ini saya tulis ketika malam hari, jam 20:47, ini jam dimana jika kita ngecamp suasananya sepi, sendiri, terdengar suara serangga malam dan hawa dingin khas alam terbuka. Biasanya jam segini sudah selesai makan malam, dan sudah bersantai di dalam tenda, entah nyambi ngopi atau ngemil. 

Pada momen inilah kayanya yang tenang dan damai, entah ngelamun atau sekedar open blog dan menulis. Intinya saya dapatkan ketenangan ketika saat itu. 

Dulu ketika ngecamp saya masih aktif merokok, jadi biasanya sambil ngopi atau ngeteh ya sedikit sebatang dua barang rokok aroma cappucino atau latte. Duh koyoe iku damai banget, masalah² yang ada seperti disimpan dulu di lemari. 

Malam di area camping ground itu bisa jadi malam panjang. Ditemani suara² keceriaan orang lain yang juga ngecamp di tempat tersebut, ketika dapat camp ground yang ramai, cuma kalau sepinya sepi, cuma sendiri ya saya pernah merasakan. 

Untuk saat ini dan kedepan saya gak akan mungkin lagi ngecamp sendirian, karena saya sudah punya pasangan dan alat kompor saya sudah tidak ada, kompor jadi alat terpenting sih. Soalnya belum boleh beli perabotan yang tidak penting katanya calon istri. "Hobi itu dilakukan ketika kebutuhan dasar semua sudah terpenuhi."

Postingan ini saya buat untuk mencurahkan rasa kangen saja sih momen² dulu. Tapi ingat ya, bukan untuk melakukannya lagi saat ini dan bukan dalam arti tidak bersyukur dengan kondisi saat ini ya, ini saya disclaimer dulu supaya tidak terjadi salah pemahaman. Maklum saya sering menggunakan diksi² yang membuat salah pemahaman. 

Dokumentasi dan catatan² saat camping itu yang bisa jadi 'obat' ketika kangen seperti ini dan beberapa video Youtube yang pernah dibuat juga bisa jadi obat kangen. 

Kalau kamu pernah mengalami apa yang saya alami seperti ini? 

Kalau pernah apa yang kamu lakukan? 

Saya coba komunikasi dengan ChatGPT. Soal apa yang saya rasakan saat ini. Saya mengajukan pertanyaan ini ke ChatGPT:
Hai, tahun lalu saya sering ngecamp sendirian, pergi hari Sabtu seperti ini, pulang kerja langsung menuju camping ground. Pergi ngecamp sendirian. Sekarang saya sudah gak bisa lagi seperti itu, karena sudah punya pasangan dan gak bisa pergi bebas seperti dulu. Menurut kami, apa yang harus saya lakukan untuk mengobati rasa kangen momen² tersebut? Ada saran?

Hasilnya saran dari ChatGPT seperti ini:
#1 Dia sarankan lakukan micro adventure. Jadi tiktok gitu, pergi ke alam, berangkat sampai di tujuan ngopi atau ngeteh dan santai sejenak lalu langsung kembali pulang, tanpa menginap, itu solusi yang bisa saya lakukan. 

#2 Negosiasi dengan pasangan untuk butuh ruang sendiri atau waktu untuk sendiri. 

Saran satu ini rasanya bukan saran, karena pilihannya cuma hanya satu yaitu ngecamp dengan pasangan. Hmm, kalau hanya berdua sih kayanya boleh saja deh, seru ini. Kangen camp sendiri terbayar lunas deh. 

#3 Ganti ritualnya dengan bentuk lain, misalnya pergi ke taman, dengarkan musik dan sambil blogging santai. 

#4 Ajak pasangan untuk andil dalam aktivitas solo camp yang dulu pernah saya lakukan. Ini sih oke kalau ngecamp hanya berdua dengan pasangan. 

#5 Tulis dan dokumentasikan momen² lama itu. Sekaligus sebagai sarana nostalgia dan mengenang. Untuk ini untungnya saya punya catatan diblog pribadi saya yang bisa saya pakai untuk nostalgia sebenarnya. 


Sarannya ya cukup masuk akal sih. Tapi memang solusi terbaik adalah ngecamp berdua dengan pasangan, karena itu malah akan membuat hubungan makin intim berdua. 

Begitu saja deh corat-coret gak penting sih dimalam minggu pas lagi gak malam mingguan, pas habis berantem hebat dengan pasangan, sudah hampir dua minggu ini hubungannya sedang roller coaster. Jadinya malam minggu saya hanya bermain kata² dengan blog² pribadi. 

Sampai jumpa dipostingan lainnya. Happy healing and travelling is good solution for refreshing your brain from 'ketidakpastian dunia'. Bye. - cpr

#onedayonepost
#kangencamp
#coratcoret
#camping
#jurnal

No comments:

Post a Comment