Akhirnya menutup bulan Juli 2023 kami Tim Quantum Camp merealisasikan kembali mode healing kami dari kepenatan aktivitas rutinitas kantor yang memaksa otak, pikiran dan fisik.
Anggota Tim Quantum Camp bertambah satu orang yaitu Mr. Ode. Dia ini sebenarnya eks karyawan di tempat kami bekerja saat ini, dia memutuskan leave dan berusaha sendiri, berhenti menjadi budak corporate.
Tujuan camp #04 kali ini adalah Taman Merak Pujon, Camping Ground. Lokasinya adalah di daerah Pujon, Kabupaten Malang. Lokasinya itu berada di pinggir jalur Malang menuju Kediri via Pujon.
Lokasi pasti berdasarkan GMaps adalah sbb.: Bakir, Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Oh ya, kalau di GMaps, tertulisnya Taman Merak Pujon Rafting. Ya karena di sini memang dikenal begitu untuk wisata rafting. Kebetulan di area sini juga dibuka untuk area camping ground. Kami dari Tim Quantum Camp menemukan tempat ini dari sosial media, ada postingan yang berhubungan dengan camping di lokasi ini, maka dari itu kita masukan ke list kunjungan.
Untuk sosial media Tanam Merak Pujon Camping Ground ini bisa visit dan follow @tamanmerakpujon. Untuk biaya camp di lokasi ini: Rp 25.000,- /orang (menginap) dan Rp 10.000,- /orang (tidak menginap, sekedar berkunjung waste time).
Alasan kami memilih tempat ini adalah aliran sungainya dekat dengan area camping ground. Mirip dengan di Bedengan Camping Ground, tempat camp yang jadi tujuan camp #1 kami. Waktu itu kami open tenda di lokasi yang agak jauh dari sungai, jadi sensasi ngecamp dekat sungai gak terasa.
Taman Merak Pujon Camping Ground sendiri berada pada ketinggian 1.084 mdpl. Dari informasi ini, lokasinya lebih tinggi sedikit dari bumper Bedengan. Dengan ketinggian tersebut, range suhu udara di lokasi pada siang hari berkisar pada 20°C - 23°C dan ketika malam hari pada kisaran 17°C - 19°C. Kemungkinan suhunya bisa lebih dingin lagi pada saat ini (ketika saya buat postingan ini).
Ingin merasakan sensasi camp dekat sungai, makanya kunjungan di tempat berbeda kali direalisasikan. Meski dekat sungai, kita gak bisa turun ke sungai, karena ada larangan turun karena alasan keamanan yakni arus sungai. Hanya dipergunakan untuk aktivitas rafting saja.
Btw, ada fasilitas apa saja di camping ground ini, ini saya rincikan sebagai bahan informasi buat sobat healing yang punya rencana keliling wisata ngecamp di sekitaran Malang, siapa tahu camping ground ini bisa jadi pilihan.
Fasilitas yang tersedia di sini antara lain toilet, musholla, gazebo, listrik dan area parkir yang cukup luas. Mengenai listrik, jangan khawatir mengenai penerangan karena tersedia sumber listrik.
Tapi tidak bisa nyolok langsung di area tenda, listrik hanya untuk lampu saja di tengah area camp. Jika mau colok listrik mau tidak mau harus menyediakan kabel olor sendiri, radiusnya bisa sampai 50 meter dari pusat listrik ke area tenda jika mau bangun tenda dekat dengan view pinggir kali. Jika mau repot misal mau charge hape atau masak nasi bisa datangi sumber listrik dan colok listrik di sana. Atau misalkan penggunanya lagi banyak bisa bawa kabel extension sendiri sehingga tidak mengganggu yang lain.
Yang ada mejanya itu adalah titik colokan listrik Dan titik lampu sorot, posisinya agak ke tengah, jadi perlu kabel panjang kalau tenda kalian di pinggir. Bagian tengah soalnya tanahnya berpasir tanpa rumput hijau.
Untuk kamar mandi itu total ada 8, terdiri dari kamar mandi bertoilet 4 dan hanya untuk mandi 4. Colokan listrik tersedia di mushola. Jadi jika ke sini pastikan membawa power bank untuk catu daya kebutuhan gadget anda.
Jadi catatan, di area camp ini tidak bisa untuk camper van ya. Jadi parkir itu di area atas, parkiran, sisanya sobat healing harus bawa barang² turun satu per satu, agak merepotkan memang, tapi mau gak mau aturannya seperti itu, karena memanh gak ada akses menuju area camp dengan mobil anda.
Area campnya relatif datar sehingga tidak terlalu sulit memilih dimana akan mendirikan tenda.
Jadi di area ini terdapat dua tempat tujuan wisata pertama adalah Bascamp Pujon Rafting dan Taman Merak Pujon Camping Ground.
Segitu mungkin informasi yang bisa dibagikan terkait profil dari bumper satu ini. Selanjutnya, saya akan bahas soal catatan selama ngecamp di sini, yaitu Tim Quantum Camp, edisi first Impression ngecamp di sini, merupakan edisi #04 ngecamp bersama Tim Quantum Camp.
______________________________________
Experience First Impresion Ngecamp
Rencana ngecamp hari ini, 29-30 Juli 2023 sudah kami persiapkan sejak bulan lalu, memang dipilihlah lokasi ini sebagai lokasi camp kami yang ke-4. Yang jadi rutinitas healing tiap bulannya.
Pada saat hari H sangat disayangkan ada anggota yang tidak bisa (Mr. Ode & Mr. Onay). Akhirnya saya memutuskan tetap berangkat camp sendiri, sehingga Sabtu itu saya ijin. Tapi ternyata anggota yang lain akhirnya menyusul ke TKP dan kita bertemu di sana.
Saya berangkat jam 7 pagi, ambil perkap tenda dulu dan baru tiba di lokasi jam 10 pagi. Situasi di sana ya ramai tapi gak banget, dan ternyata yang datangi adalah pengunjung piknik yang tidak menginap, hanya saya yang menginap dan dirikan tenda. Ada sih yang dirikan tenda tapi tidak nginap
Logistik sudah ready semua di bagasi, siap berangkat.
Peralatan camp sudah saya amankan di kendaraan yang saya bawa, segala perlengkapan camp tenda dan perkakasnya, ransum dan segala macamnya sudah aman siap dibawa.
Peralatan wajib saya pasti sudah terbawa di dalam mobil, sisanya tambahan dari peralatan anggota tim yang lain.
Baca juga: Perkap Camp yang Wajib Ada di Mobil
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam dari Pandaan dengan traffic khas akhir pekan, jadi agak padat merayap juga menuju lokasi.
Parkiran berada setelah masuk area. Kendaraan terpakir di atas, jadi tidak bisa turun ke lokasi camp seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Loket registrasinya ada setelah area parkir ya. Ternyata untuk kendaaraan roda empat yang menginap bisa parkir di deket loket atau kandang merak.
Sampai lokasi langsung registrasi di loket pendaftaran, membayar biaya ngecamp seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi, plus biaya parkir per kendaraan Rp 20.000,- untuk mobil. Pagi ini saya lihat hanya ada mobil saya yang menginap. Pengunjungnya lumayan tapi tidak begitu ramai. Banyak yang sekedar piknik bersama pasangan menikmati vibes alam liar di pinggir kali.
Sampai di lokasi, saya turunkan barang² bawaan, karena tidak bisa langsung turun on site. Seperti diketahui area camp dan parkiran itu dilintasi sungai, dan akses ke sana hanya ada jembatan kayu. Jadi butuh effort bawa barang berjalan kurang lebih 100 meteran lah ya ke area camp.
Mobil saya parkir di sekitar sini, dekat kandang merak, agak maju sedikit. Kalau penuh parkirnya di atas, pas sebelum masuk jalan setapak ke arah bawah jembatan ini.
Ini foto sungai yang arah ke tikungan yang melintas di area camp.
Kalau ini view yang dari arah Batu, aliran air mengalir dari arah Batu ke arah Pujon. Nampak dangkal dan gak terlalu deras ketika saya ngecamp di sini. Tapi ketika hujan deras debitnya lumayan sih. Tapi rasanya gak genang ke area camp.
Bolak-balik unloading barang jadi serba-serbi tersendiri pas ngecamp di sini. Kalau pakai gredekan juga agak sulit soalnya jalannya gak rata, berundak ada tangga dan turunan, walaupun di area campnya rata karena seperti lapangan gitu.
Tadinya spot ini yang dipilih untuk mendirikan tenda, tapi akhirnya kami pindah ke sisi lainnya.
Kemudian pilih spot untuk mendirikan tenda. Tim memilih dirikan tenda di sisi ujung dari akses pintu masuk, jadi memang agak jauh, tapi sengaja kita pilih pojok, jadi dari arah tenda bisa terlihat ke arah akses masuk, ya walau jauh juga sih, mata minus ya tetep juga susah² melihat.
Setelah itu mulailah mendirikan tenda, tim pertama ini ya hanya dua orang, karena dua orang lagi menyusul sepulang kerja. Kalau saya memang sengaja ambil off hari ini untuk ngecamp ini.
Tenda sudah didirikan dan ya setelah itu menikmati waktu santai siang, saya buat mi rebus instan dan lalu bersantai menikmati suasana Sabtu siang, jelang lewat tengah hari.
Sekitar menjelang sore, personal susulan dua orang datang dan mulailah kita ngecamp dengan Quantum Camp, 4 personel lengkap.
Lokasi kamar mandi ini tidak jauh dari akses masuk ke area camp dari arah jembatan
Bisa dilihat pada pohon yang ada mejanya, di situ ada colokan listrik, kalau mau ngolor kabel dari sana. Di sini saya bawa magicom untuk masak nasi di sini, ditungguin, sekalian buat cas, kalau bisa bawa kabel olor supaya gak antri dengan pengunjung lain, minimal colokan T.
Dari kesekian camp, kali ini saya baru bisa mandi sore karena saya lihat kamar mandinya gak crowded antri, sehingga bisa mandi dengan nyaman tanpa risih ditungguin orang. Hanya saja di kamar mandinya banyak laba², buat tidak nyaman dan saya gak suka itu.
Bro Angga lagi menikmati hangatnya api unggun, hawa sore ini sudah mulai terasa dingin sejuk.
Mr. Onay menjelang sore sibuk mencari bahan untuk kayu bakar, beliau sibuk keliling ke semak² untuk cari bahan api unggun nanti malam. Menjelang magrib api unggun sudah bisa menyala. Karena menjelang magrib itu hawanya sudah mulai dingin, apalagi sehabis mandi itu wah mulai dinginnya berasa.
Jadi pengunjung baru mulai banyak datang itu setelah selepas magrib. Tenda pertama yang didirikan hari itu adalah tenda kita. Pas malam itu baru banyak tenda yang didirikan, bisa sampai 20 tenda.
Selepas magrib baru kita mulai siap² untuk persiapan makan malam. Sayangnya kita lupa bawa garam dapur. Untungnya camp ini berada di jalur utama Batu ke arah Kediri via Pujon, jadi dengan motor saya dan Mr. Onay keluar ke warung penduduk sekitar camp, ya jaraknya mungkin < 1 km lah. Nah keluar selepas magrib di sini ternyata hawanya dingin sekali, berr banget deh pokoknya.
Setelah bahan semua lengkap kami bersiap masak untuk makan malam. Ya makan seadanya ngolah dari ransum yang kita bawa hari ini.
Camp kali ini kita memasak lebih cepat karena didukung dua kompor, jadi dua menu bisa dimasak bebarengan tanpa harus nunggu²an.
Suasana saat malam selepas makan malam, bersantai, ngopi, ngobrol sambil gitaran di dekat api, soalnya udaranya dingin banget kalau gak dekat api bisa kedinginan. Gak dingin banget, tapi cukup untuk membuat badan saya mulai gatel² biduran.
Kita baru mulai istirahat itu sekitaran jam 23 lewat lah. Saya jam segitu sudah masuk tenda kemulan hangat, dibalik sleeping bag dan selimut. Wah nyaman banget deh di dalam tenda dengan AC alami.
Pagi harinya sekitar jam /6 kami sudah bangun. Saya bangun karena kebelet pipis juga, jadi sekalian bangun setelah bangun ya berusaha menghangatkan diri di dekat bara api yang masih menyala, sejak sore hingga pagi, bara api masih bertahan, karena kayu yang kami gunakan adalah kayu batang gelondongan yang ditemukan di pinggir sungai. Pagi itu untuk cari keringat saya keliling mengumpulkan bunga pinus untuk jadi bahan bakar api unggun agar tetap menyala Baranya. Pagi itu cukup dingin sekali, padahal suhunya ya masih diangka belasan derajat lho. Memang gak kuat dingin sepertinya.
Menjelang pagi nampak beberapa tenda mulai dibongkar, tapi tidak dengan kami. Kami malah sibuk untuk membuat sarapan pagi.
Sehabis sarapan itu kita santai² pagi, sambil menunggu jam makan siang sebelum kami pulang. Jam /10an kami siap² untuk buat makan siang kayanya. Ketika tenda² lain sudah pada mulai digulung kita malah masih asyik masak buat makan siang. Jadi sampai menjelang tengah hari dihari Minggu itu hanya tinggal tenda kami saja. Tapi memang hari Minggu banyak juga pengunjung yang datang sekedar piknik di sini bersama keluarga, pasangan dan teman se-gank.
Selepas makan siang, kami gantian mandi dan habis itu siap² untuk gulung tenda, persiapan pulang kembali ke aktivitas kami, tanda bahwa waktu healing telah usai.
Sekitar jam 2 sore kami sudah meninggalkan lokasi camp dan berpencar kembali ke tempat asal kami masing². Tapi sebelumnya buat kenangan² ya berfoto dulu di sana.
Begitulah kira² catatan camp #4 Quantum Camp kali ini. Sejauh ini, ya hanya ini anggota tetapnya, sudah sempat ajak anggota baru tapi belum ada yang bisa realisasi.
Tinggal ke depan area camp mana lagi kah yang akan kami tuju?
Ditunggu saja update healing ngecamp Quantum Camp selanjutnya. Sementara catatan ini saya sudahi, kita ketemu lagi di lokasi camp yang lain. Hiburan healing murah meriah menikmati sejuknya alam bebas. Tetap bisa camping walaupun gak perlu harus naik ke puncak gunung.
Oh ya, saya coba resume kompilasi camp kali ini dalam sebuah video, ya tidak cinematic, tapi setidaknya dokumentasi yang terekam saat itu saya jadikan satu video, untuk kenangan² sekalian juga mengurangi beban memori hape karena semuanya akan saya share di YouTube.
Sampai jumpa di camp berikutnya. -THN
#onedayonepost
#camping
#tamanmerakpujon
#firstimmpresion
#quantumcamp
Beberapa catatan (+) ngecamp di sini:
ReplyDelete+ Sinyal internet stabil dan aman
+ Dingin dan sejuk, jadi sensasi pindah tidur itu gak sekedar pindah tidur tapi bisa rasakan sensasi kedinginan
+ Minim serangga pengganggu, semut atau lainnya, yang banyak ya lalat itu pun kalau pas kita masak yang bu nya menyengat
+ Kalau mau cari bahan untuk api unggun masih bisa cari, tapi harus effort keliling cari di semak-semak ranting kering
Catatan (-):
- Banyak lalat kalau masak yang menyengat, misal sarden dan cukup mengganggu, sedia raket listrik atau sapu lidi
- Di kamar mandi banyak laba-laba, buat yang phobia serangga pasti agak mengganggu
- Ramai suara kendaraan di jalan utama Pujon