Wednesday, December 25, 2024

LUCKY Fish Finder Type FF1108-1

December 25, 2024 0 Comments
Gara² tiga minggu terakhir ini saya full akhir pekan mancing, akhirnya saya beranikan untuk check out alat fish finder. Sebenarnya sudah beberapa bulan lalu saya hunting alat ini, tapi baru kemarin ini saya mutuskan eksekusi.

Jadi tiap kali saya mancing tambak, kolam atau liaran selalu muncul pertanyaan, berapa kedalaman air, lalu apa ada ikannya di sini. Kadang kan terpikir jangan sampai sia² mancing di spot yang zonk. Feeling membaca pergerakan ikan tidak secerdas itu. Dari situlah terpikir pertanyaan adakah alat yang bisa jawab pertanyaan saya itu. Dan terjawablah, "fish finder".

Sekedar informasi, apa itu fish finder? Merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik. Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian.

Seperti kapan hari saya coba casting di sungai muara, di sana airnya tenang, saya pikir masa si gak ada ikannya, tapi keyakinan saya itu gak bisa dibuktikan. Rasanya jika punya alat fish finder pasti bisa sangat membantu sekali. Supaya gak penasaran.

Mulai saya cari akhirnya dan profiling satu per satu alat yang saya butuhkan dan sesuai budget.

Fish finder yang saya beli ini bukan yang harga mahal, saya beli harga paling murah, soalnya banyak fish finder dengan harga mahal, dengan fitur beda².

Kalau hasil hunting saya, ada beberapa fish finder, yang sederhana itu model pemancar sonarnya pakai kabel, ada yang nir kabel, ada yang cukup mengandalkan bandul sonar nir kabel tapi tanpa unit check, jadi pengecekannya via gadget smartphone kita. Ada lagi fish finder yang biasa digunakan di kapal² kecil hingga sedang, dimana ada displaynya. Kalau yang ini biasanya sudah brand, Garmin jadi yang dikenal.

Untuk yang sederhana kisaran harganya di 300K sampai dengan 700K, kalau yang nir kabel bisa sato koma jutaan lah, sedangkan yang brand Garmin ini bisa 2000K sampai 3000K up.

Karena budget saya terbatas dan lebih cari fungsional, maka saya pilih yang murah saja. Walaupun murah, bisa juga koq digunakan di perahu kecil untuk mancing di danau misalnya. Karena ada batasan range sonar yang bisa dijangkau alat ini.

Fish finder yang saya beli ini merknya Lucky Fish Finder. Ada beberapa tipe untuk fish finder ini, kebetulan yang saya beli adalah tipe FF1108-1. Tipe lainnya adalah FFC1108-1. Perbedaannya ada pada layarnya, dimana yang saya beli ini monochrome dan yang tipe lainnya itu sudah berwarna displaynya. Produk ini merupakan produk buatan China, meskipun ada tulisannya bahasa 'Rusia', tapi informasinya sih ini buata China.


Untuk spesifikasi unitnya sbb.:
(+) Range sonar 100 meter
(+) Panjang kabel ke tranducer sensor 7,5 meter
(+) Beam sonar angle 45 derajat
(+) Sistem floating, tersedia pelampung untuk floating
(+) Display TN/ANTI-UV Blackwhite LCD
(+) Power 4 x AAA baterai
(+) Materials plastic, tersedia grip karet di sisi kiri-kanan


Ada catatan ketika penggunaan, misalkan mau tester, pastikan kedalaman itu 2 meteran, karena jika dibawah itu sensor sonar gak akan bekerja maksimal. Terkadang banyak yang melakukan pengetesan alat dengan mencobanya di aquarium atau dibak atau ember yang mana ketinggian airnya hanya dibawah 1 meter saja, ini pasti membuat sonar tidak bisa bekerja maksimal.


Untuk bobot gadgetnya sendiri adalah 148,5 gram. Sedangkan bobot sonarnya belum saya timvang untuk saat ini. Bisa dikatakan ringan dan bisa dibawa kemana-mana kalau kamu mau mancing, praktis. Ini bisa jadi gadget rekomendasi kalian yang suka mancing liaran, jadi bisa tetap efektif mencari lokasi atau spot mancing yang pasti.


Dalam paket pembelian isinya seperti yang bisa dilihat, unit fish finder, sonar sensor tranducer, pelampung dan kabel 7,5 meter plus colokan female to male, holder untuk memasangkan ke kapal/perahu dan bonus tali gantungan. Oh iya brosur panduan penggunaan dan kartu garansi yang gak tahu klaim kemana.

Untuk review lengkapnya dan bagaimana penggunaanya kalian bisa lihat di channel Youtube saya sih, karena saya merekamnya di sana sebagai #videodibuangsayang. Kalau penasaran ya bisa searching di Youtube, banyak juga yang sudah bahas alat ini atau alat sejenis.


Untuk link pembeliannya bisa klik di sini. Mudah-mudahan sih harganya belum naik ya. Jika tidak kalian bisa hunting sendiri.

Review saya terhadapa alat ini bagaimana?

Secara umum positif sih, karena alat ini praktis harganya juga gak terlalu mahal tapi sudah fungsional sesuai kebutuhan. Meski range sonarnya hanya 100 meter saja, tapi untuk kebutuhan pemancing hobi seperti saya, light angler sudah dikatakan cukup lah. Lain cerita jika saya sering ke laut mancingnya, mungkin butuh fish finder dengan range sonar lebih dalam lagi, dan gak bisa beli yang dibawah 1 juta, harus diatas itu dan melihatr spesifikasinya juga.

Bobotnya yang ringan ini jadi kelebihan tersendiri ketika memakai alat ini. Menariknya dalam paket pembelian sudah disediakan gantungannya, jadi kan bisa digantung ke leher pas kita lagi aktivitas mancing.

Untuk dari sisi akuratnya bagaimana? Sejauh ini sih cukup lah ya, walau tidak ada pembeda antara ikan besar dan kecil, tapi wajar dengan harganya yang murah. Sejauh ini fish finder yang terjangkau ya ini, gak tahu diwaktu yang akan datang jika ada teknologi yang lebih murah ada yang menyematkan fitur yang lebih canggih. Sisanya tetap kita gunakan analisa alamiah, yang penting informasi kedalaman air bisa terbaca dan dipastikan ada ikannya, untuk ikan besar atau kecil kan kalian manusia ya, pasti punya insting dan membaca situasi, seharusnya bisa paham.

Itu saja sih review menurut saya soal alat ini. Kalian yang sudah punya alat ini  dan punya pengalaman berbeda mungkin bisa juga sdharing di kolom komentar. Segitu saja pembahasan saya soal produk baru yang baru saya beli ini, semoga bermanfaat. -cpr

#onedayonepost
#luckyfishfinder
#fishfinder
#fishinggear

Sunday, December 22, 2024

Trip Fishing #07 : Mancing Harian, Sinar Kalisogo Again

December 22, 2024 0 Comments
Setelah dua minggu berturut-turut, kali ini minggu ke-3 Desember, mancing terooos. Kemarin dua minggu full mancing kiloan, bisa bangkrut begitu terus. Jadi kali ini coba mancing harian. Walau sudah bisa dipastikan hasilnya jauh dari harapan.

Tujuan saya adalah ke Kolam Pancing Sinar Kalisogo, Jabon, Sidoarjo. Ini kali kedua saya mancing ke sini, sebelumnya bisa dibaca pada post sebelumnya.


Dengan rekan sehobi, bro Kristian rekan saya mancing kali ini. Berangkat sekitar jam 6 pagi dari Pandaan. Targetnya gak muluk² tengah hari sudah bisa pulang, dengan atau pun tanpa hasil. Niatnya buat refreshing.

Untuk tarif mancing harian di sini masih sama Rp 20.000,- per kepala. Area mancingnya ya kolam seluas 4 hektar. Untuk ikan ya beragam campur aduk, tapi dominasinya ya mujaer. Cuma rata² mujaer bayik. Makanya saya namakan "ikan bayik".

Jadi pertama datang masih pagi, masih sepi. Saya coba dispot pertama itu di sekitar area dimana waktu dulu saya pernah mancing. Tapi di sini gak lama karena sepi sambaran ikan, bahkan umpan pun enggan dimakan. Saya beruntung mengawali strike di sini, ikan bayik.

Rata² pemancing di sini menggunakan tegek dengan umpan lumut. Hasilnya ya gak jauh beda, ikan² bayik, paling gede² nya ya tiga jari, kalau beruntung baru empat jari up, tapi sangat jarang sekali. Hari itu aja kayanya sedikit yang strike waw.

Kalau dihitung hasil strikenya itu bisa lebih dari 10 ekor sih, tapi ya itu bayik semua, yang tercatat ukuran agak besar dan itu juga mungkin mujaer remaja hanya dua ekor, sisanya bayik semua. Akhirnya pas mau pulang ikan itu kami berikan ke pemancing lain yang ada di dekat kami.

Untuk ikan bayiknya sih saya rilis, gak ada yang saya angkat, yang bayik saya lepas lagi supaya besar lah, kasian kalau kecil begitu juga harus diangkat dan dimasak, gak ada kelangsungan hidup di kolam, harapan saya sih bisa makin banyak ikannya supaya kalau mancing ke sini lagi jadi semangat buat mancing. Bayangkan lho luasan 4 hektar jika isinya ikan kecil doang ya kaya gak berbobot.

Saya jadi membayangkan jika punya kolam sebesar ini, saya bakal rajin memasukan bibit ikan ke dalamnya, bisa jadi agenda rutinan untuk memasukan ikan apa saja, terutama ikan-ikan yang gak saling memangsa, sehingga bisa hidup berdampingan, supaya kalau mancingnya lebih menghibur. Ya namanya menghayal, seandainya punya kolam sebesar ini, saya buka Sabtu - Minggu untuk mancing harian, dengan ikan yang relatif lebih besar-besar gitu. Konsep harian diubah bukan untuk mencari lauk, tapi lebih ke hiburan, ikan yang berhasil dipancing bisa dibawa atau dirilis.


Ini pas dapat ikan remaja

Lagi² ikan bayik yang didapat

Selepas tengah hari kami memutuskan mengakhiri mancing hari ini, kebetulan umpan cacing juga sudah habis, dan langit sudah mendung bahkan gerimis ringan, jadi kami pulang. Toh sudah cukup puaslah, bayar 20K, walau hasilnya gak ada, tapi hati terpuakan.

Singkatnya aktivitas mancing kali ini bisa dilihat di channel Youtube saya, tautan videonya saya bagikan dibawah ini.


Sekian dulu catatannya, lain waktu saya akan ke sini lagi nyoba dengan alat fish finder yang saya punya, ingin mengecek aja sih seberapa dalam kolam di sini. Sampai jumpa dicatatan trip mancing lainnya. -cpr

#onedayonepost
#fishingtrip
#mancingharian
#sinarkalisogo

Tuesday, December 17, 2024

Sebuah Filosofi : Pohon Saja Ditebang, Apalagi Karyawan

December 17, 2024 0 Comments
Menyambung cerita² situasi dimana saya bekerja saat ini, dimana kami bekerja dalam ketidakpastian kemana arah bahtera ini akan berlabuh. Harapan selalu baik, berlabuh ke tempat yang diidamkan. Namun kenyataannya tidak seperti itu.

Ada hal menarik yang bisa diamati di sekitar. Dimana, karyawan itu tidak pernah dianggap aset yang berharga, tidak dianggap sebagai sumber ide² baik untuk kemaslahatan bahtera ini, yang ada hanya dianggap sebagai pion dan sumber pengeluaran.

Di tempat saya bekerja ini termasuk perusahaan yang ramah lingkungan, dulu sebelumnya populasi tumbuhan hijau di sini lebih banyak daripada perusahaan lain di sekitar sini. Meski begitu, walau sekarang sudah ada new building, populasi tanaman hijaunya tetap berusaha dijaga, dikembalikan.

Tapi ada hal menarik, dimana ini kami hubungkan dengan situasi saat ini, dimana pemangkasan terjadi terus-menerus. Nah, memang disaat yang sama dilakukan usaha penghijauan, tapi ada hal yang menarik.

Ini pohon yang saya maksud, dia sudah tumbuh cukup lama di sana, dia tidak menghabiskan biaya perusahaan saja harus ditebang, lalu bagaimana nasib karyawan yang jadi beban? Wajar jika karyawan dipangkas, sekelas pohon saja bisa ditebang kapan saja.

Ada pohon yang sudah tumbuh belasan tahun, ikut tertebang, padahal katanya mau dilakukan usaha penghijauan, namun koq menhilangkan pohon belasan tahun, lalu diganti pohon baru, harusnya dipertahankan. Toh tidak mengganggu apapun dimana dia tumbuh.


Alhasil dari situasi ini kami mengambil sebuah filosofi menarik, "pohon yang sudah tumbuh besar bersama selama belasan tahun yang tidak menjadi beban perusahaan saja ditebang, apalagi dengan karyawan yang baru 5-7 tahun bekerja jika ditebang mungkin jadi suatu kewajaran dimatanya."


Kini nampak view kekosongan pohon di sana. Situasi yang serupa ketika melihat beberapa meja yang sebelumnya diisi karyawan nampak kosong, tak tampak lagi penghuninya. Sebuah pemandangan yang serupa bukan?

Ini sebagai tanda, kita pun sama dengan makluk hidup lain, sama tak berharganya, bahkan untuk yang tidak merugikan saja bisa dihabisi begitu saja apalagi yang dianggap merugikan.

Di sisi yang lain ada juga tanaman semak perdu yang juga kena imbas pemangkasan. Yang dulu hijau sekarang jadi seperti foto ini. Padahal di sana rumah reptil kadal, bunglon, sebagai ekosistem alamiah.

Pertanyaannya, siapa yang salah?

Tentunya kita (pohon dan karyawan) yang salah tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Iya semoga bisa jadi bahan instropeksi dan refleksi kita disituasi saat ini, untuk kita bisa menerima kenyataan yang pahit ini.

Sisanya "mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang" 🎼🎵🎶 -cpr

#onedayonepost
#tebangpangkas
#nasibkaryawan
#opini
#coratcoret

Saturday, December 14, 2024

Trip Fishing #06 2024 : 2 Joran, 2 jam, 4 orang, 4,8 kg

December 14, 2024 0 Comments
Baru selang seminggu, awal pekan ditengah Desember ini saya kembali ke kolam bandeng lagi, masih di lokasi yang sama seperti minggu yang lalu, hanya kali ini dengan tim yang berbeda.


Tim kali ini adalah saya, Gonzales, Gallang dan Rofi. Yups kami kali ini hanya berempat, hanya bermodalkan 2 joran saja. Niatnya mau sewa di sana, tapi pas kami datang pagi itu sekitar pukul 07:50 ternyata tempat sewanya masih tutup. Alhasil kami menggunakan piranti yang ada, yakni yang saya bawa dan Gonzales bawa.

Kami memulai aktivitas mancing pas jam 08:00. Seperti biasa, saat kami tiba di sana masih sepi, ya ada beberapa angler yang sudah mendahului kita. Kita pilih lokasi dimana minggu kemarin dapat hasil maksimal.

Ada yang berbeda pagi ini, di lokasi seperti nampak air kolam itu lebih tinggi daripada minggu lalu. Kemudian tanahnya itu becek atau ledok lumpur gitu, sampai² sandal kami jadi penuh tanah ketika kami melangkah di pinggiran kolam. Jadi kita mancing dengan ledok² tanah gitu deh.

Sampai jam /9 yang open sewa joran di sana gak juga datang, alhasil ya sudah kami mengandalkan dua joran yang ada dengan saling bergantian.

Galang mencoba peruntungan lebih dulu dan berhasil strike.

Strike pertama dimulai oleh Galang, dengan joran saya. Selanjutnya Rofi mencoba peruntungannya, dia bisa strike, dan bahkan berhasil combo strike, ini jadi momen menarik sih, hoki yang sangat baik pagi ini, mengawali rejeki beberapa menit kedepan.


Bukan bandeng kecil, bisa combo itu mantab sih, hoki nya bagus

Selanjutnya Gonzales menyusul dengan strike gagal, tapi lanjut lempar lagi dan berhasil strike, bahkan beberapa dia strike lebih dulu. Saya saat itu memilih makan dulu, sambil nonton mereka mancing. Hingga tiba giliran saya karena masih nol strike.

Sempet terintimidasi dan frustasi dimenit awal karena menunggu beberapa menit gak ada samberan. Mulai makin terintimidasi oleh Gonzales yang terus dapat. Namun akhirnya karena bersabar tiba juga strike pertama saya, telur pun pecah. Habis itu ya berlanjut bergantian strike, kami saling berganti strike satu sama lain.

Sampai pukul 09:30 itu tangkapan sudah melewati 3 kg, hanya dengan 2 joran, 4 orang saja hasil tangkapan kami cukup produktif pagi itu dibandingkan dengan angler lain. Lokasi kami ini memang cukup OP untuk mendapatkan ikan. Jika mulai syulit ikan, kita tebar 'bom umpan', gak lama pasti strike.

Saya juga sempet iseng casting di sungai yang mengarah ke muara, saya pikir ada ikan di sana, tapi ternyata tidak ada, sepi tarikan ikan dan mungkin juga gak ada ikan di sana.

Pas mendekati pukul 10:00 kita mutuskan untuk melakukan lomba dengan dua joran, agar diperoleh 2 personel pemenang. Tim #1 Galang vs Rofi dan Tim #2 Gonzales vs saya. Aturan main, lempar bersamaan, siapa yang duluan strike dan angkat ikan dialah pemenangnya.


Juara dari tim #1 : Galang first strike

Galang dan Rofi duluan, mereka lempar umpan. Galang lempar hanya +- 5 meter dari pinggir, sedangkan Rofi lempar agak jauh, selisih 1 meteran lah. Dari sini saya menebak Galang akan lebih beruntung dan benar, dia strike, sedangkan Rofi zonk sampai ikan berhasil naik.

.

Juara dari tim #2 : saya sendiri sebagai pemenang strike pertama dan ternyata Gonzales juga menyusul beruntung strike juga setelah saya

Selanjutnya giliran Gonzales versus saya. Saya yang sudah paham triknya, tidak akan melempar terlalu jauh, begitu juga Gonzales melakukan hal serupa. Namun keberuntungan masih memihak pada saya. Saya strike lebih dulu dan berhasil angkat ikan. Ternyata gak lama Gonzales strike juga dan berhasil angkat ikan. Meski begitu saya tetap jadi pemenangnya karena lebih dulu strike dan angkat ikan.

Setelah lomba singkat kami putuskan mengakhiri trip mancing kesekian ini dan beres² lalu menimbang hasil pancingan, hasilnya bisa kalian lihat didokumentasi dibawah ini.


Waktu ditimbang di awal, itu berat 5 kg, tapi pas dibawa ke pembayaran realnya hanya 4,8 kg. Keitung bobot jaring ikan dan airnya. Tapi oke sih, itungan kiloannya sesuai. Total bayar itu Rp 171.000,- pembayaran saya gunakan QRIS. Jadi sudah cukup canggih, gak perlu tunai² kalau gak sempet ambil tunai. Cuma untuk beli jajan mau gak mau cash.

Selesai timbang lanjut ke cabut duri. Seperti yang saya infokan di postingan sebelumnya, untuk cabut duri harganya Rp 3.000,- per ekor. Waktu tunggunya rata² sejam lah, jadi perlu sabar menanti.

Menjelang tengah hari saya dan teman² sudah bisa meninggalkan lokasi dan kembali ke Pandaan. Nah sisa waktu yang masih panjang niatnya mau langsung bakar di kos, tapi ternyata listrik mati, jadinya ditunda malam harinya.

Bahasan soal acara bakar² nya dibahas dipostingan terpisah. Untuk trip mancing ke-6 ditahun ini saya sudahi, mancing yang sangat memuaskan sekali. Waktunya efektif, singkat tapi dapat hasil banyak dan saya puas strike ikan. Dokumentasi nanti bisa dicek di channel youtube pribadi saya.


Sampai jumpa ditrip mancing lainnya. Akankah ditahun ini akan ada trip mancing lagi? -cpr

#onedayonepost
#fishingtrip
#refreshing
#kolambandeng
#bandengsedati
#kolampancinglaguna
#fishing

Saturday, December 7, 2024

Trip Fishing #05 2024 Bandeng : Kolam Pancing Laguna, Sedati

December 07, 2024 0 Comments
Mengawali pekan kedua Desember ini saya dan teman eks sekantor pergi refresing mancing bareng. Kebetulan sudah lama juga gak mancing bareng.

Saya, Kris, Angga, Sena dan adiknya pergi ke utara Sidoarjo, tepatnya di kolam bandeng daerah Sedati, Sidoarjo. Tujuan kita ke Kolam Pancing Laguna, lokasinya paling ujung ud mau ke arah laut utara Sidoarjo.

Terakhir saya mancing bandeng di daerah sini itu di Mega Prima Fishing, di sana ya sama kolam bandeng juga. Tapi berhubung di sana per kilo bandengnya mahal, jadi kita memilih tempat lain. Di Laguna ini per kilo nya Rp 35.000-. Denda 50K per ikan jika diketahui melepaskan kembali ikan ke kolam.



Sekedar informasi, untuk cabut duri di sini per ekor dihargai Rp 3.000,- untuk ikan kecil Rp 2.000,-. Untuk biaya parkir kalau gak salah Rp 5.000,- untuk mobil, kebetulan saya ke sini naik mobil. Nasi bungkus campur itu @ Rp 10.000,- dan untuk harga minuman seperti es teh dicup plastik 600 ml up @ Rp 5.000,-. Es krim keliling kisaran Rp 8.000,- sampai dengan Rp 15.000,-. Untuk jajanan, jangan khawatir karena banyak pedagang yang keliling menawarkan, walau gak sering tapi ada.


Tiba di lokasi kami langsung memilih spot, jadi di sini ada beberapa kolam yang bisa dipancing. Tetapi pas kami datang masih sepi, jadi kita bingung kolam mana saja yang ready. Kami memilih kolam sebelah kanan dari bangunan utama.

Di sisi sebelah kiri bangunan utama juga ternyata ada kolam yang bisa dipakai untuk memancing. Ada beberapa kolam di sini, tapi tidak terlihat jelas mana yang bisa dipancing mana tidak. Karena kolam kiri atau kanan bangunan utama saja yang ada atap seng pelindung dari terik matahari.

Untuk set tackle yang saya pakai itu ya joran made in China yang beli murah 100K dapat 2 joran, dan reel pakai Kenzi Rambo SW #4000, dengan senar PE.


Suasananya seperti yang terlihat didokumentasi di bawah ini.


Itu view salah satu kolam yang kami pancing hari ini. Di seberang sana adalah lokasi kedua yang kami pilih dan di sana kami dapatkan banyak ikan daripada spot sebelumnya dimana saya ambil foto ini.

Jadi di titik pertama kita mancing, di sini hoki kami bener² tidak baik. Bayangkan, kiri kanan kami pada berhasil strike ikan, padahal angler yang baru datang, sedangkan kami berlima tidak berhasil strike.

Sampai akhirnya Kristian berhasil strike bandeng pertama, lalu disusul saya strike. Setelah itu cukup lama gak strike sampai mau setengah hari. Saya sempet juga pindah ke spot sisi lainnya yang tidak ada atap pelindung panas, di sana ya nihil sepi tanpa sambaran sama sekali.

Di spot pertama ini saya masih beruntung strike 3 ekor dan Kristian 2 ekor. Sedangkan 3 lainnya belum dapat strike sama sekali. Sampai akhirnya Sena dan adiknya pindah spot di seberang yang saya foto tadi.

Pindah di sana Sena dan adiknya juga nihil sampai mau tengah hari, padahal kiri kanannya berhasil strike ikan berkali-kali. Sampai akhirnya, ada angler yang sudah dapat cukup ikan pulang, di spot itulah si Sena berhasil strike ikan pertamanya.

Saya, Kristian dan Angga pun akhirnya memutuskan pindah spot ke tempat Sena dan adiknya. Sampai kami ke sana, mereka baru dapat satu ekor saja. Sampai akhirnya joran Kristian disambar ikan sampai kecebur, untungnya masih berhasil diselamatkan berikut dengan ikan yang masih terhook up di kail. Tackle yang Kristian gunakan itu beharga Rp 1,4 juta, ditambah jorannya termasuk barang investasi yang harganya bisa tinggi dimasa yang akan datang. Bayangkan jika tackle itu rusak atau gagal diselamatkan.

Setelah kejadian kecebur itu kami saling bergantian strike sampai total ikan yang bisa kami bawa adalah 6,42 kg, total yang harus kami bayar adalah Rp 225.000,- dengan jumlah ikan 27 ekor. Bobot rata-ratanya per ikan 0,23 kg atau 230 gram.

Kami mutuskan untuk pulang setelah tahu sudah dapat banyak, sekitar jam 14:00, suasana saat itu sudah mulai mendung. Ternyata pilihan kami tepat, karena selang 30 menit hujan datang. Bayangkan jika kami belum selesai, repot juga merapihkan alat² ketika hujan, pastinya akan membuat sangat tidak nyaman.

Setelah beres kami kembali ke bangunan utama untuk membayar hasil tangkapan dan sekalian cabut duri sekalian, supaya sampai rumah ikan bisa langsung diolah dan bisa dikonsumsi.

Cerita mancing kali ini bisa ditonton juga kilasannya di video yang saya tautkan dibawah ini dari Channel pribadi saya.


Oh ya, di akhir video di atas kan ada bonus track. Jadi pas kami tengah menunggu proses cabut duri. Ada angler lain yang datang ke sana itu menargetkan ikan lain (selain bandeng). Ikan apa itu?

Ikan kakap putih dan kerapu. Itulah ikan yang mereka incar, karena mereka ke sana dengan bekal umpang udang hidup. Kita tahu bandeng tidak makan udang, karena bandeng tambak itu diberi makan pelet.

Mereka datang sekitar berlima atau berenam, menargetkan ikan yang sama. Pas kebetulan mereka strike seekor ikan kakap putih ukuran besar, mantab sekali, seperti dokumentasi di bawah ini.


Ternyata strike mereka tidak cuma di sana, mereka berhasil strike beberapa ekor ikan, yang berhasil saya lihat dan catat, dua ekor kakap putih besar, seekor kerapu ukuran sedang dan tiga ekor baby kakap putih. Mereka strike ikan itu di kolam dekat dengan bangunan utama, lokasi cabut duri, itu di pinggiran saja, tidak melempar umpan jauh² dari tepian.

Dengar² jika strike ikan itu ternyata tetap harus bayar juga lho, gak gratis. Walaupun dibeberapa kolam pancing dekat muara, ikan kakap putih sering dianggap ikan hama karena memakan bibit ikan² tambak bandeng. Tapi di sini ikan itu dihargai cukup lumayan Rp 60.000,- per kg untuk kakap putih dan Rp 70.000,- an per kg untuk kerapu.

Bayangkan ikan difoto tadi berapa kg seekor, sedangkan mereka dapat besar 2 ekor, belum yang kecil² nya, dikalikan per kg nya, bisa² mereka habis bayar 500rb up.

Kalau menurut pikiran saya, misalkan menargetkan ikan kakap putih, mending mereka mancing di muara sekalian, toh dari lokasi kolam pancing Laguna ini ke arah muara itu hanya tinggal beberapa ratus meter saja. Soalnya nominal yang harus dibayar itu gak sedikit lho untuk ikan yang mereka dapatkan itu, eman² kan bayar sampai /2 juta lebih untuk ikan² itu. Kalau mereka anak sultan si gak masalah ya, tapi kalau hanya orang biasa kayanya terlalu eman² uangnya.

Di beberapa tambak, ikan kakap putih sering dianggap hama, karena memakan benih/bibit ikan tambak, sehingga ketika ada yang bersedia memancingnya dengan sukarela ya silakan saja, ikannya bisa dibawa gratis-tis. Namun di kolam pemancingan ini aturannya beda, apapun yang ada di kolam tentunya bisa jadi uang.


Begitulah kira² catatan event mancing saya dan teman² menjelang akhir tahun 2024 ini, bisa jadi momen kenangan untuk masa depan.

Sekedar informasi, jika kalian mau mancing di sini, kalian datang di Sabtu dan Minggu saja ya, karena kolam ini hanya buka di akhir pekan saja. Hari biasa itu tutup ya, jadi supaya gak kecele datang hari biasa ternyata tutup.

Set tackle yang kami gunakan, ada gabung dengan gear set buat ngecamp segala. Ya bagasi aktivitas outdoor yang biasa saya gunakan.

Sekiat catatan refreshing kali ini. Semoga bisa berlanjut di lain kesempatan. Bisa setidaknya mengurangi kram dan stres pada otak, jiwa dan perasaan ditengah kondisi tempat bekerja yang penuh dengan ketidakpastian. Salam satu joran, mancing mania, mantab!!! -cpr

#onedayonepost
#fishingtrip
#refreshing
#kolambandeng
#bandengsedati
#kolampancinglaguna
#fishing

Sunday, December 1, 2024

December Rain, Again

December 01, 2024 0 Comments
November lalu diawali hujan dan diakhiri hujan. Mengawali bulan selanjutnya pun tidak jauh berbeda, karena wajar kita sudah masuk ke musim penghujan saat ini.

Hari pertama dibulan Desember jatuh dihari Minggu, merupakan awal pekan pertama dibulan Desember. Sejak pagi suasananya sudah syahdu, mendung sampai siang dan disore hari juga mendung gelap. Bahkan jam /4 sore saja suasananya sudah seperti magrib.


Terlihat didokumentasi yang saya capture sore itu. Seharian saya mengawali pekan dibulan baru ini hanya di rumah saja, sembunyi dibalik selimut ditemani marathon nonton X-Men dan Wolverine.


Hujan lebat yang cukup rata mengguyur beberapa tempat di Pandaan membuat beberapa tempat seperti kebanjiran. Muncul di beberapa postingan IG, di daerah sekitar Patung Sapi Pandaan di sana aliran air bak sungai.

Masih awal Desember curah hujannya sudah mulai meningkat signifikan, meski gak setiap hari hujan, namun ketika hujan debitnya cukup besar.

Bahkan ada bangunan di belakang kantor harus ruboh karena longsor. Ini dipastikan pasti karena pergerakan air yang luar biasa deras, mencari jalur ke bawah, karena tertahan debit yang besar pasti menekan titik² terlemah dari tanah, alhasil tembok yang gak kuat pasti jebol juga.


Segitu dulu catatan di awal Desember ini, ini catatan bisa jadi cerita dimasa-masa yang akan datang, catatan di awal Desember. -cpr

#onedayonepost
#umum
#dibuangsayang
#decemberrain

Sunday, November 17, 2024

Kita Harus Punya Cara Menenangkan Diri Saat Situasi Marah, Emosi dan Kesal

November 17, 2024 0 Comments
Ketika kita sedang marah, emosi, kesal atas hal² yang temui dalam hidup, kita harus punya cara untuk menenangkan diri. Ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni saat kejadian dan setelah kejadian, kita harus menyikapinya dengan (+).

Berkaca dari kasus² yang sering terjadi, terkadang dari kita ini sulit untuk memanajemen situasi atau perasaan marah, emosi dan kesal. Akhirnya efek yang terjadi adalah (-) pada saat kejadian dan setelahnya malah menyesal. Seperti kasus yang terjadi baru saja yang viral, orang tua murid yang ngamuk-ngamuk kepada salah seorang siswa teman anaknya, dan meminta teman anaknya itu bersujud dan menggong-gonggong, ini dilakukan di tempat umum yang banyak orang. Pada video yang viral itu tampak luapan marah, emosi dan kekesalan campur jadi satu. Pada akhirnya selang peristiwa itu muncul permohonan maaf dan si ybs. digelandang ke kepolisian atas tindakannya tersebut.

Kembali ke bahasan tadi, seringnya kita tidak mampu mengendalikan situasi ketika pada saat itu terjadi, luapan amarah, emosi dan kekesalan meledak dalam waktu yang sama, pada akhirnya yang sering terjadi adalah kita melakukan sesuatu yang salah.

Ada baiknya memang diam, itu adalah pertahanan diri yang paling baik. Ini bisa ditunjukan dari peristiwa yang sama pada kejadian yang viral tadi. Dimana orang tua siswa yang dipaksa bersujud dan menggongong itu juga berusaha melerai dan meredam, namun mendapatkan tindakan kurang menyenangkan dari si tersangka dan rekan si tersangka yang dibawa untuk mengintimidasi di lokasi. Tapi apa yang dilakukan, orang tua siswa tersebut nampak lebih tenang menghadapi situasi. Padahal dalam hatinya pasti ada amarah, emosi dan kekesalan yang ditahan, namun manajemen dirinya jauh lebih baik menghadapi situasi yang tidak menguntungkan baginya saat itu.

Masih baru, ini juga contoh bagaimana mengendalikan emosi, marah dan kesal pada seseorang pada suatu forum meeting, apalagi meeting dengan atasan.

Dalam dunia kerja sering kita jumpai atasan yang lebih senang menjudge, dia tidak melihat situasi, karena dalam pola pikir ideal seorang atasan adalah idealis, tanpa melihat faktor lain. Jadi ketika meeting bulanan, ada rekan kerja saya presentasi tentang departemennya, ada suatu momen case dimana rekan kerja saya ini mendapatkan cecaran dari si atasan ini, memang ada salah iya, tapi situasinya memang membuatnya demikian, target idealnya belum bisa tercapai dalam waktu yang diinginkan si atasannya tersebut.

Alhasil di forum itulah rekan saya ini dicecar habis²an dan efeknya rekan saya itu merasa tertekan, dalam hatinya kesal dan marah pasti ada, itu terlihat dari suaranya yang seperti menahan sesuatu.

Hal yang sama juga saya terima ketika saya maju presentasi disesi pertama. Hanya bedanya saya juga kesal tapi saya masih bisa kendalikan, meski dikatain gagal, disinggung ini itu, saya hanya masa bodoh dengan itu semua, catatan yang bisa saya gunakan untuk perbaiki ya saya simpan. Sisanya saya anggap sebagai gongongan anjing. Karena, saya menilai sebaliknya, apa yang dia (atasan) ini sampaikan justru pada kenyataannya, tidak seideal yang dibayangkan juga. Hal² lain yang jadi (-) si atasannya ini tercampur aduk di kepala, sehingga memberikan kesimpulan bahwa gonggongan ybs. ini pun tidak lebih baik dari apa yang dilakukan.

Kecuali ybs. ini sesuai lah, bener² menampilkan idealis realistis pastinya bisa diterima dengan baik, dan direfleksikan dengan saya lakukan, "okelah saya gagal, karena ybs. bisa lakukan semua itu dengan sangat baik dengan segala keruwetannya tanpa merugikan banyak pihak", jika itu terjadi saya pasti akan merasa "saya gagal". Kenyataannya tidak seperti itu.

Bahkan ketika dalam posisi gonggongan itu, dikepala saya malah berimajinasi, jika mungkin saya punya teknologi Starck Industries, saya pikir ini saat yang tepat meluncurkan misil dari stasiun luar angkasa untuk menargetkan lokasi dimana meeting ini terlaksana dan boom. Hancurkan semuanya, it's oke sih, hancur semua, it's oke, dan saya ada didalamnya, it's oke sih, gak masalah, tapi legah rasanya. Tapi itu kan namanya imajinasi, jika itu kejadian sebenarnya, pastinya saya akan berusaha menyelamatkan diri 😁, agak psikopatik seh, gak masalah, ada kalanya kita butuh peran seperti itu disaat yang tepat. Sekali lagi itu hanya imajinasi saya disaat dicecar ocehan atasan.

Dilihat dari dua kejadian dalam waktu yang bersamaan emang tampak perbedaan bagaimana menanggapi cecaran atasan.

Tapi adakalanya kita memang harus punya trik untuk menghadapi situasi seperti itu, supaya kita terlalu "terluka".

Cara lainnya ya dengan menulis, ya seperti ini, seperti yang saya tuliskan ini, ini merupakan salah¹ cara melampiaskan apa yang jadi emosi, kesal dan amarah. Ketikan² ini, tulisan yang bisa dibaca ini adalah bentuk penyaluran energi (-) yang tercipta karena reaksi.

Rekan kerja saya yang diceritakan tadi punya caranya sendiri untuk meredam emosinya. Selepas dia presentasi, dia keluar ruangan untuk menenangkan diri, dan menurut saya hal yang wajar sih.

Diakhir pekan ini dia tampak menyingkir dari rutinitasnya, mengambil cuti dan refreshing sejenak, walau tidak menyelesaikan apapun tapi itu adalah cara meredam.


Dia membuat postingan status untuk menunjukan apa yang dirasakan, sebuah bilboard iklan di sebuah bandara seperti yang bisa dilihat didokumentasi di atas ini.

Intinya, temukanlah cara untuk meredam situasi yang tidak mengenakan ketika kita terpaksa menghadapinya. Pilihlah cara² yang tentunya tidak merugikan orang lain secara langsung. Banyak pilihan cara semuanya tergantung bagaimana nyamannya kamu. Hukumnya jelas, seperti yang tertulis cetak tebal.

Karena kalau cara yang kamu pilih merugikan orang lain, tentu malah menambah masalah baru lagi, ujungnya malah meningkatkan kadar stres yang dialami.

Kesempatan untuk merefreshing diri juga jadi sarana instropeksi diri dan bercermin. Saya pun menyadari siapa saya, dan seperti apa saya ini. Pendendam itu jelas tapi dilain kesempatan saya juga orang yang pelupa, mudah lupa dengan apa yang pernah terjadi yang akhirnya memakluminya. Tapi pada dasarnya saya adalah tipe pendendam tapi dilain kesempatan saya tidak berusaha meniru apa yang buruk yang dilakukan orang tersebut, justru yang saya inginkan target saya jatuh karena ulahnya sendiri, itu cara pembalasan dendam yang paling saya inginkan.

Kalau kamu, cara apa yang kamu punya ketika menghadapi situasi seperti itu? Tidak membahas idealnya, tetapi pastikan aturannya, caranya bebas terserah kalian masing². Kalau terpancing untuk berkomentar, berkomentarlah. Saya juga ingin tahu komentar dari seorang human resource mengomentari situasi seperti itu, soalnya biasanya komentar mereka terkadang idealis dan kurang realistis, tapi gak apa sih, ingin tahu saja apa pandangan mereka. -cpr

#onedayonepost
#opini
#coratcoret