Sunday, November 17, 2024

Kita Harus Punya Cara Menenangkan Diri Saat Situasi Marah, Emosi dan Kesal

November 17, 2024 0 Comments
Ketika kita sedang marah, emosi, kesal atas hal² yang temui dalam hidup, kita harus punya cara untuk menenangkan diri. Ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni saat kejadian dan setelah kejadian, kita harus menyikapinya dengan (+).

Berkaca dari kasus² yang sering terjadi, terkadang dari kita ini sulit untuk memanajemen situasi atau perasaan marah, emosi dan kesal. Akhirnya efek yang terjadi adalah (-) pada saat kejadian dan setelahnya malah menyesal. Seperti kasus yang terjadi baru saja yang viral, orang tua murid yang ngamuk-ngamuk kepada salah seorang siswa teman anaknya, dan meminta teman anaknya itu bersujud dan menggong-gonggong, ini dilakukan di tempat umum yang banyak orang. Pada video yang viral itu tampak luapan marah, emosi dan kekesalan campur jadi satu. Pada akhirnya selang peristiwa itu muncul permohonan maaf dan si ybs. digelandang ke kepolisian atas tindakannya tersebut.

Kembali ke bahasan tadi, seringnya kita tidak mampu mengendalikan situasi ketika pada saat itu terjadi, luapan amarah, emosi dan kekesalan meledak dalam waktu yang sama, pada akhirnya yang sering terjadi adalah kita melakukan sesuatu yang salah.

Ada baiknya memang diam, itu adalah pertahanan diri yang paling baik. Ini bisa ditunjukan dari peristiwa yang sama pada kejadian yang viral tadi. Dimana orang tua siswa yang dipaksa bersujud dan menggongong itu juga berusaha melerai dan meredam, namun mendapatkan tindakan kurang menyenangkan dari si tersangka dan rekan si tersangka yang dibawa untuk mengintimidasi di lokasi. Tapi apa yang dilakukan, orang tua siswa tersebut nampak lebih tenang menghadapi situasi. Padahal dalam hatinya pasti ada amarah, emosi dan kekesalan yang ditahan, namun manajemen dirinya jauh lebih baik menghadapi situasi yang tidak menguntungkan baginya saat itu.

Masih baru, ini juga contoh bagaimana mengendalikan emosi, marah dan kesal pada seseorang pada suatu forum meeting, apalagi meeting dengan atasan.

Dalam dunia kerja sering kita jumpai atasan yang lebih senang menjudge, dia tidak melihat situasi, karena dalam pola pikir ideal seorang atasan adalah idealis, tanpa melihat faktor lain. Jadi ketika meeting bulanan, ada rekan kerja saya presentasi tentang departemennya, ada suatu momen case dimana rekan kerja saya ini mendapatkan cecaran dari si atasan ini, memang ada salah iya, tapi situasinya memang membuatnya demikian, target idealnya belum bisa tercapai dalam waktu yang diinginkan si atasannya tersebut.

Alhasil di forum itulah rekan saya ini dicecar habis²an dan efeknya rekan saya itu merasa tertekan, dalam hatinya kesal dan marah pasti ada, itu terlihat dari suaranya yang seperti menahan sesuatu.

Hal yang sama juga saya terima ketika saya maju presentasi disesi pertama. Hanya bedanya saya juga kesal tapi saya masih bisa kendalikan, meski dikatain gagal, disinggung ini itu, saya hanya masa bodoh dengan itu semua, catatan yang bisa saya gunakan untuk perbaiki ya saya simpan. Sisanya saya anggap sebagai gongongan anjing. Karena, saya menilai sebaliknya, apa yang dia (atasan) ini sampaikan justru pada kenyataannya, tidak seideal yang dibayangkan juga. Hal² lain yang jadi (-) si atasannya ini tercampur aduk di kepala, sehingga memberikan kesimpulan bahwa gonggongan ybs. ini pun tidak lebih baik dari apa yang dilakukan.

Kecuali ybs. ini sesuai lah, bener² menampilkan idealis realistis pastinya bisa diterima dengan baik, dan direfleksikan dengan saya lakukan, "okelah saya gagal, karena ybs. bisa lakukan semua itu dengan sangat baik dengan segala keruwetannya tanpa merugikan banyak pihak", jika itu terjadi saya pasti akan merasa "saya gagal". Kenyataannya tidak seperti itu.

Bahkan ketika dalam posisi gonggongan itu, dikepala saya malah berimajinasi, jika mungkin saya punya teknologi Starck Industries, saya pikir ini saat yang tepat meluncurkan misil dari stasiun luar angkasa untuk menargetkan lokasi dimana meeting ini terlaksana dan boom. Hancurkan semuanya, it's oke sih, hancur semua, it's oke, dan saya ada didalamnya, it's oke sih, gak masalah, tapi legah rasanya. Tapi itu kan namanya imajinasi, jika itu kejadian sebenarnya, pastinya saya akan berusaha menyelamatkan diri 😁, agak psikopatik seh, gak masalah, ada kalanya kita butuh peran seperti itu disaat yang tepat. Sekali lagi itu hanya imajinasi saya disaat dicecar ocehan atasan.

Dilihat dari dua kejadian dalam waktu yang bersamaan emang tampak perbedaan bagaimana menanggapi cecaran atasan.

Tapi adakalanya kita memang harus punya trik untuk menghadapi situasi seperti itu, supaya kita terlalu "terluka".

Cara lainnya ya dengan menulis, ya seperti ini, seperti yang saya tuliskan ini, ini merupakan salah¹ cara melampiaskan apa yang jadi emosi, kesal dan amarah. Ketikan² ini, tulisan yang bisa dibaca ini adalah bentuk penyaluran energi (-) yang tercipta karena reaksi.

Rekan kerja saya yang diceritakan tadi punya caranya sendiri untuk meredam emosinya. Selepas dia presentasi, dia keluar ruangan untuk menenangkan diri, dan menurut saya hal yang wajar sih.

Diakhir pekan ini dia tampak menyingkir dari rutinitasnya, mengambil cuti dan refreshing sejenak, walau tidak menyelesaikan apapun tapi itu adalah cara meredam.


Dia membuat postingan status untuk menunjukan apa yang dirasakan, sebuah bilboard iklan di sebuah bandara seperti yang bisa dilihat didokumentasi di atas ini.

Intinya, temukanlah cara untuk meredam situasi yang tidak mengenakan ketika kita terpaksa menghadapinya. Pilihlah cara² yang tentunya tidak merugikan orang lain secara langsung. Banyak pilihan cara semuanya tergantung bagaimana nyamannya kamu. Hukumnya jelas, seperti yang tertulis cetak tebal.

Karena kalau cara yang kamu pilih merugikan orang lain, tentu malah menambah masalah baru lagi, ujungnya malah meningkatkan kadar stres yang dialami.

Kesempatan untuk merefreshing diri juga jadi sarana instropeksi diri dan bercermin. Saya pun menyadari siapa saya, dan seperti apa saya ini. Pendendam itu jelas tapi dilain kesempatan saya juga orang yang pelupa, mudah lupa dengan apa yang pernah terjadi yang akhirnya memakluminya. Tapi pada dasarnya saya adalah tipe pendendam tapi dilain kesempatan saya tidak berusaha meniru apa yang buruk yang dilakukan orang tersebut, justru yang saya inginkan target saya jatuh karena ulahnya sendiri, itu cara pembalasan dendam yang paling saya inginkan.

Kalau kamu, cara apa yang kamu punya ketika menghadapi situasi seperti itu? Tidak membahas idealnya, tetapi pastikan aturannya, caranya bebas terserah kalian masing². Kalau terpancing untuk berkomentar, berkomentarlah. Saya juga ingin tahu komentar dari seorang human resource mengomentari situasi seperti itu, soalnya biasanya komentar mereka terkadang idealis dan kurang realistis, tapi gak apa sih, ingin tahu saja apa pandangan mereka. -cpr

#onedayonepost
#opini
#coratcoret

Friday, November 1, 2024

First Rain in First November Going to Rainy Season

November 01, 2024 4 Comments
Pagi ini, dihari Jumat adalah hari pertama November 2024, bulan menuju akhir penghujung tahun. Dimana dibulan ini ada cerita nanti diakhir bulan. Tapi menariknya diawal bulan, tepat tanggal 1/11, pagi hari, ditemani suasana syahdu.


Eh selepas bel kantor berbunyi, selang beberapa menit ternyata hujan. Iya hujan biasa, seperti hujan pada umumnya. Tapi menarik ini hujan yang ditunggu, karena ini jadi hujan pembuka musim penghujan, pas jatuh di awal November, tanggal pertama pula.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Hujan turun gak main², tapi lebat sekali, plus angin, jadi ibarat air steam yang turun dari langit. Hujan pertama yang membersihkan debu, kotoran dan segalanya dari semua permukaan.

Sebenarnya di tempat lain di sekitar sini, seperti Malang sudah mengalami dan merasakan hujan beberapa kali. Tapi khusus Pandaan memang kebiasaannya selalu terlambat jika dapat jatah hujan dibandingkan daerah lain.

Meskipun hujannya hanya < 15 menit tapi cukup membersihkan yang kotor² di permukaan pohon, atap, bahkan di mobil saya. Padahal hari ini berencana mau cuci nanti malam, tapi sudah disapu oleh hujan pagi ini.


Sedikit dokumentasi hujan di awal November ini, untuk nostalgia dilain kesempatan. -cpr

#onedayonepost
#umum
#firstnovember
#firstrain

Friday, September 27, 2024

Killing Time di Minimarket

September 27, 2024 0 Comments
Killing time di pelataran mini market belakangan jadi sesuatu yang wajar untuk bapak², anak muda yang ingin me time. Kalau harus ke cafe koq kayanya ya eman, cuma sekedar duduk, minum dan smoking 'sebat'. Pilihan yang paling efisien ya di mini market.

Sekarang hampir kebanyakan mini market punya tempat duduk untuk pengunjungnya duduk sekedar istirahat sejenak, sebagai rest area. Tempat duduk ini kini dijadikan tempat terbaik untuk me time laki² dewasa, melepas penat.

Saya mungkin salah¹ dari sebagian banyak pria² di luar sana yang memanfaatkan tempat ini. Selepas kerja, sebelum pulang ke rumah, saya sering mampir ke mini market langganan ya hanya untuk duduk melepas penat.

Sebenarnya gak banyak yang dilakukan di sini, hanya duduk, minum, dan menikmati beberapa batang rokok.

Tapi sangat disayangkan, orang² yang memanfaatkan tempat ini tidak menjaga kebersihan. Memang gak semua, tapi ada saja pengunjung yang telah memanfaatkan tempat ini tidak menjaga kebersihan. Mereka kerap meninggalkan sampah di meja, sisa botol minuman atau bungkusan makanan habis santap ditinggalkan begitu saja.


Alhasil yang begini ini membuat petugas mini market harus ekstra membersihkan halaman tokonya, untuk membersihkan sampah pengunjung ini.

Padahal untuk tempat sampah ada gak jauh dari kursi² duduk, tapi ya kembali lagi ini butuh kesadaran dari pengunjung yang memanfaatkan tempat ini.


Seperti yang terlihat di depan saya, ini ada botol sisa minuman yang dibiarkan begitu saja. Ini sangat disayangkan. Apa yang ada di depan saya ini akan saya buang, karena jika tidak orang mengira ini sisa sampah saya, padahal bukan. Himbauan menjaga kebersihan sebenarnya ada tertulis di sana, tapi ya diabaikan begitu saja.

Kalau saya sarankan si, untuk meja² kalau bisa diberikan asbak sih, supaya kalau ada pengunjung yang meroko, abunya bisa dibuang di asbak di meja gitu, jadi gak dibuang di bawah (lantai). Walaupun ini juga gak menjamin si pengunjung tertib buang abu rokok pada tempatnya.


Momen Santuy di Pelataran Minimarket
Entah ya duduk² di sini itu ya nyaman aja, sambil lihat orang² lalu lalang, pengunjung mini market datang dan pergi, padahal si ya kadang hawa nya panas, tapi koq ya saya si nyaman.

Sambil duduk, pikiran ini melayang kemana-mana, entah mikir kerjaan, mikir masa depan, sambil nulis postingan blog kah, atau scroll story sosial media. Bahkan kalau lagi gabut ya scrolling akun² MiChat 😅.

Saya sampai punya beberapa pilihan mini market yang jadi tempat langganan saya killing time. Dasar pemilihannya yaitu : tempat duduknya banyak, kemudian halaman parkirnya luas sehingga gak mengganggu kendaraan harus geser ketika ada pengunjung lain mau keluar (jika bawanya mobil).

Mini market yang hampir ada di beberapa titik emang kerap dimanfaatkan pengunjung sejatinya sebagai rest area.

Tapi kalau buat saya sih bukan sebagai rest area, tapi buat killing time atau tempat buat janjian ketemuan dengan teman juga bisa. Apalagi misal di halaman mini market ini banyak jajanan, ya bisa sekalian jajan juga.

Berapa lama saya di sini?

Biasanya saya killing time di sini sampai baterai smartphone lowbet. Soalnya kan di sini gak ada colokan charger, bayangkan jika ada bisa² gak pulang².


Adakah dari kalian yang juga melakukan hal seperti saya ini, killing time di mini market? Coba share apa yang buat kalian lakukan itu? -cpr

#onedayonepost
#umum
#opini
#killingtime

Sunday, August 25, 2024

Walk on Sunday : Awali Hari dengan Melangkah

August 25, 2024 0 Comments
Akhir pekan ini kebetulan gak ada rencana kemana-mana, soalnya jalanan banyak ditutup karena banyak kegiatan warga yang menutup akses jalan, momen perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Hampir tiap dusun, desa, kecamatan mengadakan acara yang rata² temanya karnaval. Kondisi ini pasti akan menutup jalan, apalagi kalau sudah jalan utama. Efeknya macet jadi bikin setres.

Daripada gak ngapa²in diminggu pagi, bangun pagi, mandi, langsung siap² buat olahraga saja deh. Aktivitas pagi ini adalah "walk on sunday", temanya adalah mengawali hari dengan melangkah.

Nyokap biasanya jalan kaki tiap pagi, ya mumping libur saya ikut menemani beliau jalan saja, sekalian kan buat olahraga. Sambil refreshing liat pemandangan gunung di sisi horizontal padangan.



Start dari rumah sekitar jam 7 kurang beberapa menit, rutenya ini belum dipastikan, tapi lihat saja nanti mengalir. Tujuannya memang akan mampir ke Wisata Panci, mau belanja sesuatu.

Medan yang dilalui ini variatif sih, ada kontur naik dan turun, dari jalan aspal, paving hingga ke tanah. Suasana jalan dari yang sepi hingga lalu lintas padat jalan utama. Suhu udara dari yang sejuk, teduh dan adem sampai yang terik matahari pagi.


Hmm, istilah terik biasanya digunakan pada suasana siang hari. Tapi karena pagi hari masih jam 7-8 saja itu panasnya sudah sangat terik, jadi saya  pakai istilah itu saja.

Resume soal aktivitas jalan hari ini bisa dilihat distatistik dibawah ini, saya menggunakan aplikasi Strava yang sudah saya gunakan sejak lama, ketika masih di Jakarta, jaman masih punya MTB.


Dari jalan ini saya bisa mengukur kemampuan saya berjalan, ini dengan medan kombinasi naik turun ringan, dielevasi yang gak terlalu tajam, pada langkah ke 6000an saya sudah merasakan linu pegel di selangkahan (pangkal paha), sendi bagian itu nampaknya lelah.



Kemudian mulai kering tenggorokan, lelah dan capek mulai terasa. Kalau gak salah jarak tempuh kilometer itu sudah 5-6 km sudah mulai terasa lelahnya.

Kalau begini rasanya saya agak berat kalau ngecamp dengan hiking dulu. Mungkin ya jika suasananya adem dan sejuk akan lebih baik. Soalnya energi banyak dikuras sama terik matahari pagi.

Arah pulang kami mampir ke Wisata Panci beli perabotan rumah, panci kendi mini, buat masak rempah². Soalnya masak dengan kendi gerabah itu bisa memberikan sensasi tersendiri.

Kesimpulan dari jalan² pagi ini, ini jadi ukuran saya untuk aktivitas outdoor, jika saya mau memutuskan untuk hiking sambil ngecamp, bawa tenda dan perabotan, maka kemungkinan kuat atau tidak bisa dilihat dari sini. Belakangan juga saya jarang olahraga akhirnya fisiknya jadi tidak mampu.

Sekian dulu sharing catatan saya, sekedar sharing untuk nostalgia dilain kesempatan. Btw saya juga menyimpan dokumentasinya di video, dan saya upload ke youtube.


Happy sunday, happy activity with your family. God bless you all. -THN

#onedayonepost
#jalanjalan
#umum

Sunday, August 4, 2024

Third Camp #3: Bernah de Vallei

August 04, 2024 0 Comments
Akhirnya terealisasi juga ngecamp bersama anak kos dan alumni Princes Koss. Setelah direncanakan sebulan, bisa terealisasi juga. Sulit nya menggabungkan acara beberapa orang, karena masing² ada saja acaranya, sehingga  menyamakan jadwal itu yang susah.

Tanggal 3-4 Agustus 2024, kita pilih untuk merealisasikan wacana ngecamp bersama. Tadinya rencana ke pantai, tapi karena gak memungkinkan ada personel yang tengah hamil, maka kita arahkan ke camp ground saja.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Camp ground yang dipilih adalah Bernah de Vallei, di daerah Mojokerto. Lebih tepatnya bisa kalian cari di Google atau GMaps, langsung kalian akan dibantu menuju lokasi.


Pada camp kali ini total personel ada 8 orang, 6 cowo dan 2 cewe: 2 pasutri dan 4 bujangan. Tenda sewa di sana 1 dan 2 tenda bawa sendiri, aset saya.

Start berangkat sekitar jam 16:08, dan tiba di lokasi sekitar pukul 17:00. Sampai di lokasi ternyata sudah cukup ramai pengunjung, rata² sih family camp dan komunitas.

Blok yang kami pilih adalah Blok B, lokasinya agak ke atas sedikit melintas sungai kecil, hmm mengingatkan momen ketika ngecamp di Bedengan Camping Ground.

View Blok C dilihat dari atas, area Blok B (kamar mandi). Saat kami ke sana, di sana (Blok C) sedang under construction.

Perlu diketahui, di sini ada tiga blok, yaitu A, B dan C. Blok A dan B ada di lokasi lebih di atas, sedangkan Blok C ada di lembah dekat dengan air terjun. Blok A itu adalah blok awal yang dilewati, kemudian melintas sungai kecil baru ketemu Blok B. Sedangkan Blok C itu ke arah kanan saat ketemu sungai kecil dan turun ke bawah. Dimana kendaraan terpakir di atas, sedangkan Blok A dan B kendaraan bisa parkir dekat dengan camp ground.


Sampai di lokasi, parkir langsung pilih posisi pendirian tenda. Untungnya sumber listrik tidak jauh, kabel yang kita bawa cukup untuk itu.

Kemudian posisi yang mojok dekat dengan satu pohon yang kita jadikan pilar buat pasang flysheet membantu sekali. Tenda yang kami sewa sudah berdiri dan bisa siap digunakan langsung.

Sekiar jam 18:00 tenda sudah berdiri dan semua perabotan sudah on position, ibu² muda pun langsung mempersiapkan perbekalan. Sedangkan yang lainnya ada yang sholat, ambil air dan beresin peralatan untuk memasak, dan saya sendiri karena lapar ya buat mie instan, sembari nyantai menikmati malam.


Teman² yang lain ada yang ganjal erut  sambil bakar ubi, dan lainnya mempersiapkan untuk marinasi lauk makan malam.

Acara kebersamaannya ya masak bareng, makan bareng dan  main uno bareng, sampai lewat tengah malam.


Pagi hari saya sendiri bangun jam 5 pagi, tapi lanjut merem lagi dan baru bangun jam /7 pagi, sebenarnya masih ingin lanjut tidur.

Setelah bangun saya lanjut siap² untuk mandi pagi, sekalian pup jadi mandi sekalian saja. Di sini fasilitas kamar mandinya cukup baik, bersih dan gak ada serangganya, bagus lah. Disetiap blok tersedia kamar mandi yang cukup.

View kamar mandi dan toilet di Blok B.

Catatan di sini, kalau pas lagi peak pemakaian, air di kamar mandi Blok B ini airnya kurang deres, itu kalau gak salah jam 7an, airnya seret, sehingga saya sampai harus turun ke kamar mandi Blok A untuk dapatkan air bersih mengisikan ke ember lipat dan water storage.


Suasana pagi di camp ground  syahdu, sejuk tidak terlalu terik, juga tidak terlalu ramai, terdengar suara musik dari masing² kelompok komunitas yang ngecamp, tapi tidak saling mengganggu.



Nampak juga beberapa yang sudah mulai berkemas untuk pulang. Barisan pohon pinus yang ada membuat suasana pagi tetap sejuk walau matahari mulai terbit.

Setelah semua anggota bangun, kami bersiap untuk memasak sarapan pagi. Aktivitas pagi, ambil air, cuci perabotan, ambil daun pisang, dan ngoncek bumbu.




Aktivitas sarapan pagi pun berjalan cukup cepat, karena tersedia beberapa kompor untuk memasak dan alat masak yang banyak, jadinya cepat selesai.


Sekitar jam 08:26 kita semua sudah bersiap makan, makan bersama diatas daun pisang segar yang dipetik dari alam.

Selepas makan, acaranya bebas, ada yang lanjut tidur, saya dan beberapa teman² bujangan coba jalan² ke camp ground Blok C, katanya di sana ada mini waterfall.

Selengkapnya bisa dilihat divideo Channel Youtube yang saya bagikan dibawah ini.


Di mini waterfall ada tempat duduk dari beton, kita duduk² di sana menikmati suasana, sambil sedikit sebat.


Di camp ground Blok C ini agak gimana gitu suasananya, emang sepi karena kebetulan sedang ada perbaikan.

Setelah puas di mini waterfall ini kami kembali ke basecamp dan persiapan untuk pulang. Setelah menghabiskan jajan sejenak sambil  sebat. Baru memulai meringkesi barang².

Dimulai dari meringkesi printilan kecil alat² masak dan kawan² nya, lalu lanjut tenda besar merah (Tendaki B4), lanjut ke tenda piknik dan terus terpal dan flysheet. Sekitar jam  10:45 kita sudah selesai beres².





Behind the scene, foto dibuang sayang. Modal timer, ngitungnya gak ngepas jadilah candid seperti ini.

Lanjut foto sebelum pulang dan akhirnya kita perjalanan pulang kembali ke basecamp awal. Jam 11:09  meninggalkan lokasi camp dan tiba di  basecamp awal 12:13. Dari sana kami berpencar ke tempat masing².

Begitulah kira² catatan ngecamp #3 ditahun 2024 ini. Soal kesimpulannya ngecamp di sini akan saya jelaskan di bawah ini. Tapi saya tutup dulu untuk catatannya. Jadi nanti selesai saya sampaikan kesimpulannya, langsung saya akhiri.


Kesimpulan secara umum menurut pendapat saya, untuk camp ground ini, yang pertama saya bahas adalah soal kelebihannya, sbb.:
+ Di sini sinyal internet aman, jadi gak khawatir ilang sinyal, setidaknya di Blok B.
+ Minim serangga pengganggu, entah semut, laba², tawon, lebah, bahkan lalat ketika masak itu tidak banyak, ada lalat tapi masih ditahap wajar dan normal, serta tidak mengganggu sekali, karena dibeberapa tempat saya sering jumpai lalat² yang gak terdidik, di sini karena jumlahnya terkendali jadi masih tahap sopan.
+ Kamar mandi bersih, tidak ada serangga laba² atau sejenisnya yang mengganggu terutama bagi yang fobia serangga tersebut.
+ Air bersih.
+ Listrik ada, colokan tidak jauh, asal sedia kabel olor minimal 5 meter untuk ambil dari sumber listrik itu cukup.
+ Pencahayaan aman, jadi gak usah khawatir gelap²an, karena lampu di sekitar camp ground tersedia dengan baik.
+ Area parking cukup akomodatif, untuk Blok B terutama, dan Blok A, kalau Blok C harus effort untuk berjalan membawa barang² perkakas camp.
+ Dekat dengan wahana anak, cocok buat acara keluarga bersama si kecil. Serunya sih ngecamp 2 hari, sejak Jumat   sore berangkat, Minggu pagi baru pulang. Tapi itungan ngecampnya ada yang kurang proposional menurut saya, akan saya bahas di kekurangan dibawah.

Kekurangan yang menurut saya ya, minor sih ini, sbb.:
+ Udaranya kurang dingin gregetnya, masih seperti udara dingin ya biasa lah, kalau ngecamp kan yang dicari dingin dan sejuknya. Walau di sini sejuk, tapi buat saya kurang dingin, soalnya pake selimut biasa aja cukup.
+ Airnya kurang deres kalau pas lagi on peak pemakaian, tapi kalau lagi sepi sih cukup aman lah.
+ Jam check out yang gak realistis, masa iya check in jam 17:00, check outnya jam 10:00. Biasanya dimana-mana itu ya 24 jam, lagian gak mungkin juga overtime berhari-hari, kalau pun iya pasti dihitung 2 hari atau lebih. Buat saya sih ini minus banget, walaupun kemarin kami juga gak sampai lebih2  amat, bahkan sampai sore. Tapi kalau orang ngecamp itu jam 10 ke atas adalah waktu  buat leye² menikmati alam, ini malah sudah disuruh check out. Gak asyik sih kalau ini.

Untuk tiket masuknya per orang Rp 15.000,- dan untuk parkir mobil itu Rp  15.000,- /mobil. Untuk sewa tenda capasitas 4 orang @ Rp 60.000,-. Hanya itu sih pengeluaran waktu di sana.

Akankah kembali ke sini? Hmm, mungkin suatu saat nanti kalau sudah bekerluarga, camp ground ini pilihan buat familiy camp. Sampai jumpa di trip camp lainnya, akankah bisa mencapai 10 trip disisa tahun 2024 ini, hmm rasanya gak mungkin 🤭, #pesimisman but it'e realistis man. -THN

#onedayonepost
#camping
#familycamp
#bernahdevallei
#pacetmojokerto
#princesskos
#alumnikos
#eksquantumcamp
#firstimpression

Sunday, July 21, 2024

Ngetrip Alone Menjelang Akhir Juli 2024

July 21, 2024 0 Comments
Bulan Juli merupakan bulan yang gak ringan, banyak hal terjadi dibulan ini, naik turun seperti roller coaster. Beberapa kali planning untuk healing tidak terealisasi.

Awal Juli terkendala malam keramat satu suro, kemudian akhir pekan lainnya soal pekerjaan yang semakin menekan, membuat akhir pekan hanya bisa merecovery diri.

Malam ini sepulang meeting tinjauan manajemen bulanan, dijam pulang larut saya melakukan trip luar kota, yang bisa dibilang tidaklah dekat.

Untuk catatan biaya perjalanan ini coba saya simpan di sini:
- Cuci mobil Rp 35.000,- tanggal 18-07-2024
- Isi bahan bakar Rp 200.000,- tanggal 18-07-2024
-  Isi saldo emoney for tol Rp 200.000,- tanggal 19-07-2024
- Oleh-oleh jajan Rp 33.000,- tanggal 19-07-2024
- Makan malam di jalan Rp 13.000,- (nasi babat + es teh manis) tanggal 19-07-2024
- Jajan Rp 10.000,- (pototoes) tanggal 19-07-2024
- Jajan siomay di rest area Rp 30.000,- tanggal 19-07-2024
- Jajan kopi di rest area Rp 8.000,- tanggal 19-07-2024
- Rokok Rp 15.000,- tanggal 20-07-2024
- Isi emoney Rp 200.000,-
-  Jajan Rp 65.000,- (snack dan rokok) tanggal 21-07-2024
- Makan malam Rp 24.000,- tanggal 21-07-2024


Start perjalanan dimulai dari jam 20:00, saya mpir ke minimarket dulu untuk beli sesuatu di sana, lalu jalan kaki ke warung makan nasi babat di dekat sana.


Sekitar jam 22:15 saya masuk rest area buat istirahat sebentar soalnya mata ini terasa berat, sekalian buang air kecil juga. Sekalian sebat dulu lah,  walau perut lapar, mau makan di rest area pasti mahal.


Sambil keliling di sekitar rest area buat cuci mata dan lihat² suasana malam di rest area. Ingin ngopi tapi ya takutnya lambungnya bermasalah, jadi saya urungkan niat.


Bener kan mahal kalau di rest area, beli siomay itu harga 30K, kopi segelas kecil 8K.

Habis ngemil saya lanjutkan perjalanan malam ini, sampai akhirnya saya mulai ngantuk dan berhenti di rest area kembali, dan menyempatkan tidur selama 30 menit lebih. Tiba di lokasi sekitar pukul 02:00 pagi.

Aktivitas sehari ini saya tidak tuliskan detail apa saja, yang jelas tidur hanya beberapa jam saja setelah itu aktivitas padat lagi sampai tengah malam dihari Minggunya.

Perjalanan saya lanjutkan kembali sekitar pukul 13:45. Siang itu cukup panas dan terik, saya memperkirakan akan berhenti direst area beberapa kali untuk istirahat, itu pasti karena ngantuk.

Benar memang, saya mengalami kantuk yang parah dan harus berhenti di rest area pertama dengan menanti cukup lama, karena rest area yang dituju tak kunjung sampai. Sekitar jam  14:39 saya tiba di rest area, beli kopi dan jajan lalu kemudian istirahat sejenak.

Perjalanan saya lanjutkan, tapi kantuk kembali menyerang, kembali saya cari rest area berikutnya, tapi sayang slot parkir nyaman penuh, alhasil lanjut lagi dengan menahan kantuk dan baru bisa berhenti di rest area berikutnya dan tidur sejenak di sana. Sekitar 16:15 saya tidur dan habiskan waktu beberapa menit untuk buang air, sebat.


Sekitar jam 17:00 saya lanjutkan perjalanan yang tersisa  93 km lagi sebelum tujuan.

Sekitar jam 18:18 saya sudah kembali di daerah asal saya, saya mampir ke sebuah tempat makan langganan supaya  sampai rumah bisa langsung istirahat.

Total jendral semua biaya yang saya habiskan untuk perjalanan ini adalah Rp 833.000,-.

Sebuah nominal yang cukup besar untuk sebuah healing. Angka ini akan jadi patokan untuk sebuah aktivitas membuat fresh pikiran. Sehingga kedepan untuk healing dan refreshing inilah batas atas budgetnya.

Jika saya masukan sebagai kategori investasi intelektual dan relasi, tentu harga yang relatif murah.

Inilah catatan akhir perjalanan saya, trip alone diakhir bulan ketujuh tahun 2024.

Kira-kira kemanakah perjalanan saya ini?

Saya tidak akan memberitahukannya, sengaja saya buat catatan ini, untuk melatih ingatan saya dikemudian hari pada momen ini. Terkadang ketika kita tua nanti, masalah ingatan jadi sesuatu yang mahal.

Entah apakah bisa mencapai masa tua? Tapi setidaknya saya punya sebuah catatan ini untuk juga sebagai nostalgia dilain waktu.

Hobi saya adalah melakukan perjalanan seperti ini, walau sekedar jalan², mungkin bahkan tanpa tujuan, tapi saya tetap menikmatinya. Seperti hidup yang dijalani saat ini tanpa tujuan yang jelas. -ngp

#onedayonepost
#jalanjalan
#umum

Thursday, July 11, 2024

Bersepeda Listrik Malam Menyenangkan

July 11, 2024 0 Comments
Saya pernah punya sepeda gowes, waktu itu saya memilikinya untuk membayar keinginan punya unit MTB yang gak bisa terpenuhi ketika jamannya.

Jaman sekolah dulu, SMP - SMA saya sudah menginginkan punya unit MTB yang full MTB cowo, tapi ketika itu yang ada di garasi rumah adalah MTB cewe dengan besi tengah agak kebawah. Ingin yang tipe cowo waktu itu orang tua gak mampu membelikannya, jadi terima saja yang ada. Sepeda ini dulu saya gunakan buat ke sekolah.

Saat itu pun saya menikmati juga tuh gowes keliling kota saat malam hari, keliling kota menumpuh beberapa kilometer. Tapi jaman itu belum ada aplikasi yang bisa record aktivitas bersepeda, andaikan ada, wah seru sih ketika sekarang nostalgia lihat data capaian waktu itu.

Seiring waktu, saya bekerja akhirnya saya bisa beli sendiri MTB yang saya inginkan, walau gak bisa beli yang merk bagus, tapi setidaknya saya bisa punya.

Baca juga: Pasific Spazio 5.0

Beberapa tahun saya ditemani sepeda gowes, ya saya bisa rasain mingguan gowes, cari makan muter² gowes dan saya menikmatinya. Buat gowes malam juga seru lho. Dulu saya biasa muter² Depok tuh kalau lagi iseng, biasa pas malam minggu.

Sampai akhirnya ketika saya mau meninggalkan ibukota, sepeda itu saya jual dan saya lepas. Untungnya si beberapa kenangannya pernah saya tulis diblog pribadi saya.





Sebelumnya setelah saya meninggalkan ibukota saya sempet berganti ke sepeda lipat, hanya saja saat itu saya beli sepeda lipat bekas, jadi banyak peer nya, jadi gak menikmati. Meski begitu, pernah juga saya gunakan buat gowes malam, dan menyenangkan juga sih.

Baca juga: SiRed Sepeda Lipat



Sekarang saya naik kasta, gak lagi gowes, karena sudah pakai motor listrik. Dengan sepeda listrik saya merasakan kenikmatan berbeda, lebih santuy di fisik karena gak harus gowes pake otot. Hanya kalau sekarang yang harus bekerja ya otak, gimana mencari alternatif terbaik supaya daya baterai cukup, apabila sepedaan kondisi baterai dibawah 50%.

Tapi memang kesamaannya bersepeda malam hari lebih menyenangkan, soalnya gak panas dan bisa lebih menikmati perjalanan.

Balik lagi ke sepeda listrik dibandingkan sepeda konvensional biasa jarak tempuhnya tentu lebih jauh dibandingkan sepeda listrik. Kalau sepeda listrik, sepenuh-penuhnya baterai, kita tetap harus menghitung dan membuat rencana tempuh yang matang. Kalau cuma cari makan dekat² okelah, tapi kalau cari makan gak jelas tujuannya gak direkomendasikan jalan² pakai sepeda listrik, yang ada stres sendiri, gak bebas memang tujuannya.

Kecuali kita punya sepeda listrik tenaga nuklir, dayanya bisa unlimited 🤭 #menghayal

Malam ini saya menikmati jalan² sambil cari makan malam, sekalian menguji kemampuan baterai dan melihat jarak tempuh maksimal yang bisa ditempuh sepeda listrik yang saya punya ini, Uwinfly M60 dari charger penuh 100% sampai nanti waktu charge berikutnya.

Siklus charge yang kali ini nampaknya jarak tempuhnya jauh lebih panjang dari sebelumnya. Melihat kondisi baterai terakhir ini, sebenarnya masih ada sisa 20% - 25% gak lebih, perkiraan saja. Untuk jalanan datar² bisalah sampai < 10 km. Tapi kalau jalan sudah kombinasi, rasanya bisa kehabisan baterai di jalan.

Ya balik lagi, bersepeda listrik emang gak habis energi buat gowes atau genjot pedal sepeda, tapi otak kita yang diajak mengkalkulasi dan meprediksi soal daya baterai.

Untungnya saya punya perhitungan manualnya, jadi saya coba catat kapan charge terakhir, kemudian setelah pemakaian saya catat kilometer tempuhnya. Catatan ini membantu kepala saya bekerja ekstra untuk mengkalkulasi. Sebelum berangkat saya bisa lihat catatan ini, cukup tinggal scan barcode yang saya tempelkan di body, di situ saya bisa cek berapa km tempuh yang bisa tersisa.

Maklum, sepeda listrik saya kan tipe murah dan belum ada fitur otomatis yang menghitung estimasi tempuh, beda dengan motor listrik atau mobil listrik yang lebih canggih.

Ya kalau ada yang ngajak night ride sepeda listrikan kayanya seru sih. Sayangnya di komplek rumah tinggal ini desa, bukan komplek perumahan, gak ada bapak² muda dengan pemikiran serupa yang ngajakin seru²an sepeda listrikan malam².

Sederhana tapi cukup menghibur dan bikin rileks sih begini. Obat healing saya sederhana saja, kalau obat healing yang biasa lagi gak bisa, ya pilih cara ini juga oke seh. -THN

#onedayonepost
#pengalaman
#sepedalistrik
#uwinflym60
#uwinfly
#jalanjalan
#umum
#opini